Polres Kediri memeriksa kondisi kesehatan dan kejiwaan R (35), pelaku pembacokan warga di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Pelaku kami amankan dan sementara ini kami kirim ke RS Bhayangkara. Kondisi pelaku, kami lihat, tersangka masih diam dan belum bersedia memberikan keterangan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra di Kediri, dikutip Antara, Selasa (8/3).
Lihat Juga : |
Dia mengatakan pemeriksaan terhadap pelaku meliputi cek kesehatan, termasuk kondisi kejiwaan, di RS Bhayangkara Kediri, sehingga diperoleh keterangan terkait kondisi medis pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan saat ditangkap di rumahnya, pelaku tidak melakukan perlawanan. Sebelumnya, pelaku sempat kabur ke kebun lalu masuk ke rumah lewat pintu belakang, hingga kemudian polisi datang dan menangkapnya.
Sepuluh orang menjadi korban penyerangan dan pembacokan oleh R, tiga di antaranya meninggal dunia, satu kritis, dan enam lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Untuk TKP (tempat kejadian perkara) kami simpulkan (ada) empat TKP," katanya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mengusut kasus penyerangan dan pembacokan oleh R, dengan memeriksa enam orang saksi.
Pihaknya juga masih menunggu pemeriksaan anggota keluarga R yang menjadi korban dan masih dirawat di rumah sakit, yakni ayah, ibu, dan adik.
Kepala Desa Pojok Darwanto mengatakan sebelum insiden penyerangan, R sempat cekcok dengan ibunya pada Senin (7/3) pagi. Kemudian, pada siang hari, pelaku mengamuk dengan membawa celurit.
"Jadi siapa pun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat," kata Darwanto.
Sementara itu, Ketua RT 41 Desa Pojok Nurkholis, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, mengaku dirinya sempat dikejar pelaku dengan membawa celurit. Dia berhasil menghindar dan menyelamatkan diri.
"Kejadiannya cepat, paling tidak sampai 15 menit. Kesehariannya orangnya tertutup," kata Nurkholis.