Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengatakan persoalan sembilan orang warga Kota Binjai yang terjebak di Ukraina sudah ditangani Pemerintah Pusat Republik Indonesia (RI).
"Ini sudah dikerjakan secara terjadwal oleh Pemerintah Pusat. Dan itu sudah tanggung jawab pemerintah pusat," kata Edy Rahmayadi, Selasa (8/3).
Meskipun demikian, pihaknya terus memonitor perkembangan evakuasi warga Binjai tersebut dari Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia tengah mengupayakan evakuasi kesembilan orang itu agar dapat kembali ke nusantara dengan selamat.
"Dan kita hanya memonitor, dan menanyakan dan itu dalam proses," ujar Edy.
Setidaknya sembilan warga Kota Binjai terjebak di tengah invasi Rusia di Ukraina. Mereka berada di Kota Chernihiv, dan bersembunyi di salah satu bungker untuk berlindung.
Sembilan orang itu antara lain Iskandar, Muhammad Raga Prayuda, Amri Abas, Muhammad Aris Wahyudi, Zulham Ramadhan, Syafitra Sari Yoga, Agus Alfirian dan Dedi Irawan. Mereka berada di Ukraina sejak Tahun 2018 bekerja sebagai buruh pabrik plastik.
"Hari ini tepatnya tanggal 5 Maret 2022. Kami warga Indonesia yang berada di Chernihiv ada sembilan orang. Semuanya dari Binjai, Sumut memohon pada Pemerintah Indonesia agar segerakan evakuasi," kata salah satu warga Binjai yang terjebak di sana dalam video yang viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, kesembilan orang pekerja migran itu memohon bantuan Pemerintah Indonesia agar secepatnya dievakuasi. Sebab situasi di sana semakin tidak kondusif.
"Kami memohon agar disegerakan evakuasi. Karena situasi di sini sudah gawat dan tidak aman," ujarnya.
Serangan Rusia ke Ukraina tak menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Senin (7/3). Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata di Mariupol, Ukraina, namun gempuran Rusia di Ukraina malah makin menggebu. Bahkan Ukraina belum dapat melakukan evakuasi warga sipil dari kota tersebut karena pasukan Rusia terus melancarkan tembakan.