LAPORAN DARI IKN NUSANTARA

Gerak Cepat Periode Kedua dan Bayi IKN Bernama Nusantara

Dika Kardi & Dhio Faiz | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2022 07:49 WIB
Keputusan pindah ibu kota negara dari Jakarta di Pulau Jawa ke Kalimantan, dipacu Jokowi usai kemenangan Pilpres 2019.
Kawasan perkampungan masyarakat adat di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Awalnya Bappenas tidak memasukkan kawasan Bukit Soeharto sebagai bagian dari ibu kota baru karena mengira wilayah dengan luas 64 ribu hektare tersebut hanyalah hutan biasa. Bappenas merencanakan Bukit Soeharto yang di dalamnya ada pertambangan hingga kelapa sawit juga harus dikembalikan fungsi menjadi hutan.

"Bukit Soeharto awalnya enggak masuk (wilayah IKN) waktu itu, karena kita pikir itu hutan kan. Justru sekarang dimasukkan supaya bisa dijaga," kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy S Prawiradinata dalam kegiatan diskusi Beranda Nusantara, Rabu (23/2).

Bukan hanya itu, dalam perencanannya, saat rapat kerja di DPR pada 17 Februari 2022, Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan wilayah itu akan menjadi koridor satwa bagi kawasan IKN. Bentuk koridor satwa di ibu kota baru nanti berupa tutupan hutan pamah dataran rendah atau ekosistem hutan asli setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koridor utara mencakup wilayah Tahura Bukit Soeharto dan sebagian di area hutan produksi hasil adendum. Kemudian, koridor satwa sisi selatan berada di Hutan Lindung Sungai Wain dan sedikit di Hutan Produksi Mentawir dan di Tahura Bukit Soeharto.

Kecamatan Sepaku yang akan menjadi wilayah inti IKN, saat ini terdiri atas 4 kelurahan dan 11 desa. Empat kelurahan itu merupakan sisa administrasi daerah saat wilayah itu masih menjadi bagian dari Kodya Balikpapan sebagai Kecamatan Balikpapan Seberang.

Warga asli di wilayah Sepaku ini merupakan Suku Balik dan Suku Pasir. Kepala Adat Balik di Kampung Sepaku lama, Kelurahan Sepaku, Sibukdin mengatakan asal mula Balikpapan itu awalnya dari para 'orang tua' mereka.

"Dulunya mereka di sana, kemudian karena ada pendatang jadi para orang tua kami menyusuri sungai. Karena kami hidupnya dekat sungai, sampai ke sini," kata dia kepada CNNIndonesia.com di teras rumahnya, Sepaku, Jumat (11/2/2022) malam.

Tak jauh dari belakang rumahnya terdapat proyek bendungan intake Semoi yang akan menjadi bagian dari proyek penunjang IKN.

Insert Grafis Selayang Pandang IKN

Setidaknya ada empat bendungan yang disiapkan sebagai penunjang infrastruktur dasar Nusantara. Mereka adalah Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku-merujuk pada lampiran II UU IKN-jadi bagian dari infrastruktur dasar tahap I. Lalu bendungan Batu Lepek, dan ke depannya adalah Bendungan Selamayu.

Salah satu yang juga tengah dikerjakan proyeknya saat kami berada di sana adalah Bendungan Sepaku-Semoi dan Bendungan Intake Sepakui. Bendungan itu merupakan penunjang utama IKN untuk tahap pertama ini.

Sementara itu, kawasan titik nol IKN berada di dalam wilayah yang saat ini masih menjadi konsesi dari PT IHM.

Untuk masuk ke wilayah itu, saat ini harus melewati pos penjagaan PT IHM. Proyek IKN yang terlihat di dalam kawasan itu saat disambangi CNNIndonesia.com adalah pembukaan akses jalan, baik menuju titik nol IKN, maupun sodetan segmen tiga jalan lingkar yang akan menembus hingga Jembatan Pulau Balang di Teluk Balikpapan.

Sedangkan untuk posisi bakal Istana Negara, saat disambangi, belum terlihat ada pekerjaan proyek karena pohon-pohon hutan tanaman industri masih tegak berdiri di sana.

(ugo)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER