Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menginisiasi dialog damai antara pemerintah dan Orang Asli Papua (OAP), termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tim akan dikirim ke Papua pada pekan depan.
"Makanya kita tidak akan ada pengunduran lagi, awal minggu depan kita akan berangkat ke sana. Meskipun untuk kali ini dua tim dulu yang berangkat nanti akan ada tim lain menyusul," Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam konferensi pers, Jumat (11/3).
Tim dari Komnas HAM nanti akan jadi pihak yang membuka komunikasi dengan tokoh-tokoh di Papua. Misalnya tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh-tokoh gereja di Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Komnas HAM juga bakal melakukan dialog dengan kelompok-kelompok yang ingin lepas dari Indonesia. Bahkan menurutnya, kelompok tersebut akan dijadikan prioritas untuk membahas persiapan dialog damai dengan pemerintah.
Pembahasan akan mencakup seluruh permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat Papua. Mulai dari isu diskriminasi, pelanggaran HAM, kekerasan bersenjata, hingga pemekaran wilayah Papua.
"Kami lakukan ini dalam rangka solusi damai, jadi jangan ada kecurigaan-kecurigaan politik yang dibangun," tuturnya.
Taufan mengatakan inisiasi dialog damai ini juga sudah sejak lama dilakukan melalui perwakilan yang ada di Papua. Ia mengaku, Komnas HAM selama ini sudah berkali-kali menjalin komunikasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Taufan mengaku tidak ada penolakan atas upaya komunikasi yang dibangun Komnas HAM dengan masyarakat Papua. Oleh sebab itu, ia berharap agenda dialog damai antara pemerintah dan orang asli Papua dapat terselenggara pada tahun ini.
"Harapannya tahun ini sudah bisa dimulai tahap awalnya, sudah mulai bisa duduk bersama," ujarnya.
Sebelumnya, Komnas HAM mengaku akan menginisiasi dialog damai anatara pemerintah dan OPM. Komnas HAM mengklaim usulan tersebut juga sudah disetujui oleh pihak pemerintah. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam Mahfud MD, hingga institusi TNI-Polri.