Daftar Daerah yang Airnya Dibawa ke Ibu Kota Baru Demi Adat Temu Kendi

Presiden Jokowi berencana kemah di ibu kota baru pada 13-15 Maret besok. Ia mengundang seluruh gubernur se-Indonesia untuk menemaninya berkemah.

Setidaknya, tujuh gubernur akan membawa air dari daerahnya masing-masing untuk dibawa ke IKN. Mereka adalah seluruh provinsi di Kalimantan mulai Timur, Barat, Selatan, Tengah, dan Utara.

Kemudian ditambah air dari Provinsi Bengkulu dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Air tersebut digunakan untuk prosesi adat dengan tema Kendi Nusantara.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengatakan para gubernur, termasuk dirinya wajib memakai pakaian adat daerah masing-masing saat berkemah di IKN.

"Para gubernur akan membawa satu liter air yang berasal dari daerah masing-masing," ujar Isran dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Jumat (11/3).

Sedangkan, pemerintah Provinsi Bengkulu secara khusus menggelar prosesi adat pengambilan air dan tanah dari Danau Dendam Tak Sudah dan rumah pengasingan Bung Karno.

Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu, Effendi menjelaskan berdasarkan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat di negeri melayu, Bengkulu dan Kalimantan memiliki kedekatan emosional karena sama-sama keturunan anak dalam.

[Gambas:Video CNN]

"Kami kirimkan air sesuai dengan permintaan pemerintah pusat ikut serta Provinsi Bengkulu berkontribusi untuk menyetujui dan menyambut Kota Nusantara yang merupakan ibu kota baru Indonesia," ujarnya.

Bersamaan dengan itu, Pemprov NTT juga mengelar prosesi adat penyerahan tanah dan air dari berbagai daerah di sana dalam menyambut IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Prosesi penyerahan tanah dan air dilakukan tujuh kepala daerah mewakili tujuh pulau di NTT kepada Gubernur Viktor Laiskodat di Kupang, Jumat (11/3).

Penyerahan tanah dan air yang dilakukan para bupati dan para tokoh masyarakat di NTT itu diawali dengan acara ritual adat dari masing-masing daerah.

"Tanah dan air dari daerah Flobamora ini bisa wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Gubernur Viktor Laiskodat.