Sebanyak 96 rumah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, terendam banjir usai diguyur hujan sejak Senin (14/3) sore hingga malam. Kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, banjir itu berdampak terhadap 11 desa di Kecamatan Latimojong, Bajo Barat, dan Suli.
Yang terbanyak ada di Kecamatan Suli dengan 70 rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan deras yang berlangsung lama pada Senin kemarin menyebabkan volume air di hulu sungai meningkat sehingga meluap menggenangi 96 rumah warga," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Andi Wahid, Selasa (15/3).
Lihat Juga : |
"Terparah juga di Kecamatan Bajo Barat terdapat 3 hektare sawah yang tertimbun, 16 rumah terendam, tiang listrik rubuh, pipa PDAM putus dan kebun jagung itu total kerusakan mencapai 13 hektar," lanjut dia.
Meski demikian, kata Wahid, saat ini kondisi air di tiga kecamatan yang terendam banjir sudah mulai surut.
"Airnya sudah surut sekarang. Tapi, akibat dampak banjir itu mengalami kerugian mencapai Rp 1,5 miliar," pungkasnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang melaporkan banjir pada Senin sore (14/3) pukul 17.15 WIB, "merendam 110 rumah warga di empat desa di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur."
Keempat desa yang terdampak itu ialah Desa Mangliawan, Desa Saptorenggo, Desa Ampeldento dan Desa Asrikaton.
"Banjir ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut," demikian dikutip dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (15/3).
Hasil kaji cepat sementara, banjir tersebut menyebabkan 115 kepala keluarga (KK) atau 348 jiwa terdampak.
Lihat Juga : |
"Tidak ada laporan warga yang terluka dan mengungsi akibat peristiwa ini. Sedangkan dampak kerugian material, BPBD setempat mencatat 1 unit fasilitas rumah ibadah rusak dan 10 unit tempat usaha ikut terdampak," lanjut keterangan itu.
Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Malang telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan setempat untuk melakukan pendataan dan bersama personel TNI dan Polri tetap bersiaga untuk mengantispasi kemungkinan banjir susulan.
(mir/arh)