Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan varian Covid-19 B.1.1.529 Omicron BA.2 atau yang disebut sebagai Son of Omicron 'Omicron siluman' saat ini telah mencapai 363 varian di Indonesia.
Jumlah tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) sejak Januari 2022 lalu.
"BA.2 dari Januari itu sudah terdeteksi kurang lebih 363 varian BA.2. Tapi memang jumlahnya masih jauh lebih kecil dibandingkan BA.1.1 maupun BA.1 yang mendominasi distribusi varian Covid-19 khususnya varian Omicron di Indonesia saat ini," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (15/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia mengakui tingkat penularan sub varian Omicron tersebut memang terbilang tinggi. Namun demikian, ia mengatakan, varian BA.2 hingga kini belum terbukti menimbulkan dampak yang lebih berat dari varian-varian Omicron lainnya.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 15 MARET 2022 Pasien Harian Covid Naik Lagi 14.408 Kasus |
"Tentunya masih diperlukan banyak data untuk memastikan apakah betul semakin menurunkan efikasi daripada vaksin pada varian BA.2 ini," ujarnya.
Lebih jauh, Nadia menyebutkan beberapa negara seperti Korea Selatan, Hong Kong, dan Inggris sebelumnya telah mencatat adanya tren penurunan. Namun, kasus di ketiga negara tersebut kembali meningkat usai ditemukannya varian BA.2.
"Ini artinya kita tetap harus selalu waspada, jangan pernah lengah walaupun situasi terus membaik kita harus tetap pertahankan protokol kesehatan dan percepat vaksinasi," ucapnya.
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan varian BA.2 saat ini telah terdeteksi di 19 provinsi. Meski demikian, Wiku tak merincikan provinsi mana saja yang melaporkan varian tersebut.
"Saat ini varian ini telah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (15/3).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 telah mendominasi wilayah Indonesia. Budi mengatakan, hal tersebut diketahui melalui 8.302 pemeriksaan genome selama dua bulan terakhir.
"Hasil genome terakhir dalam dua bulan lebih kita sudah melakukan 8.032 genome di akhir BA.2 sudah dominan di Indonesia," kata Budi jumpa pers secara virtual, Senin (14/3).
BA.2 mendapat julukan 'son of omicron karena memiliki sebagian besar mutasi yang sama dengan varian omicron. Varian BA.2 disebut tak memiliki banyak mutasi baru yang berpengaruh pada cara virus bekerja.
Sementara julukan 'siluman' didapatkan varian ini karena BA.2 sulit dideteksi oleh beberapa alat tes Covid-19.