KPK Periksa Eks Ketum PPP Romahurmuziy di Kasus Korupsi DAK 2018

CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2022 11:31 WIB
KPK belum mengumumkan detail mengenai materi yang hendak didalami penyidik KPK dalam pemeriksaan tersebut.
Eks Ketua Umum PPP Muhammad Rommahurmuziy. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy terkait kasus dugaan korupsi pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2018.

Romi-- sapaan akrab Romahurmuziy-- diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi. Romi sudah memenuhi panggilan penyidik KPK.

"Pemeriksaan dilakukan di Kantor KPK RI atas nama saksi Muchammad Romahurmuziy, mantan Ketua Umum PPP," ujar Plt Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Selasa (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui materi yang hendak didalami penyidik KPK dalam pemeriksaan tersebut. Hanya saja, agenda pemeriksaan ini tak lama setelah penyidik memeriksa mantan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, pada Kamis, 24 Februari lalu.

Budi merupakan terpidana kasus suap pengurusan DAK Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2018. Ia divonis 1,5 tahun penjara dan menjalani masa pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.

Ali berujar kasus yang tengah diusut ini merupakan pengembangan dari perkara yang menjerat Yaya Purnomo selaku Kasie Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Yaya Purnomo, KPK juga menetapkan Kepala Seksi Perencanaan DAK Fisik II, Subdirektorat DAK Non Fisik II, Rifa Surya sebagai tersangka.

Sementara itu, Ali tidak menginformasikan perihal konstruksi perkara berikut pihak-pihak yang sudah ditetapkan menjadi tersangka. Hal itu sebagaimana kebijakan pimpinan KPK era Firli Bahuri dkk yang akan mengumumkannya bersamaan dengan upaya paksa penangkapan dan penahanan.

(ryn/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER