Jokowi ke NTT dan Sindiran Megawati RI Tak Boleh Ada Stunting
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam agenda mempercepat penanganan kekerdilan atau stunting. Jokowi telah berangkat dari Jakarta sejak Rabu (23/3) sore.
"Presiden akan terbang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meninjau program percepatan penurunan kekerdilan atau stunting," dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Kamis (24/3).
Jokowi memulai kegiatan di NTT dengan meresmikan penataan kawasan Kota Kupang pagi ini. Jokowi juga akan menyerahkan bantuan tunai bagi para pedagang di pasar di kabupaten itu. Setelah itu, ia akan berkunjung ke Kabupaten Belu.
Di Belu, Jokowi akan meresmikan Kampus Politeknik Aloysius Benedictus Mboi Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Selain itu, ia juga akan menanam jagung bersama masyarakat.
Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki prevalensi balita stunting tertinggi dari 246 kabupaten/kota prioritas berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia 2021. NTT sendiri merupakan satu dari 12 provinsi prioritas penanganan stunting oleh BKKBN.
Kedatangan Jokowi ke NTT tak lama setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindirnya soal stunting di Indonesia. Mega berpendapat tidak boleh ada lagi anak Indonesia yang mengalami stunting.
"Pak Jokowi bilang stunting sudah mulai ada penurunan. Buat saya, saya tidak puas. Stunting harusnya tidak ada di republik ini dengan anemia. Titik. Bisakah itu dilakukan? Tentunya bisa," ungkap Megawati dalam webinar 'Mencegah Stunting untuk Generasi Emas', Kamis (17/3).
Ia menyampaikan, masalah pencegahan stunting bukan terkait anggaran, melainkan tentang cara komunikasi pemangku kebijakan kepada masyarakat.
Menurutnya, pejabat publik seharusnya memberikan arahan kepada masyarakat dengan kalimat sederhana mengenai cara untuk memenuhi nutrisi anak sebagai langkah pencegahan stunting.
"Saya selalu diomongkan, kalau orang miskin duitnya nggak ada. Tapi coba, kamu punya kebun tidak? Mengapa tidak ditanam di kebon itu hal-hal yang praktis untuk jadi makanan, misalnya sawi, kangkung, bayam, itu kan mudah," kata Megawati.
(dhf/ain)