Pengacara Adam Deni-Pengawal Tahanan Terlibat Kericuhan usai Sidang

Sidang putusan sela pegiat media sosial Adam Deni Garaka di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan antara pengawal tahanan dan kuasa hukum.

Berdasarkan rekaman video 20detik, kericuhan itu terjadi setelah sidang di PN Jakarta Pusat, Selasa (29/3) berakhir. Usai sidang putusan sela, terlihat pengawal tahanan langsung meminta Adam Deni keluar dari ruangan.

Padahal, Adam Deni ingin menyampaikan keterangan kepada awak media. Dalam insiden itu, kuasa hukum Adam Deni hampir terlibat adu fisik.

Lihat Juga : Adam Deni Sebut Proses Hukum Janggal: Dikriminalisasi Wakil Rakyat

Saat dibawa menuju mobil tahanan, Adam Deni terlihat sempat menyampaikan sesuatu. Ia menyatakan bahwa banyak kejanggalan dalam proses hukumnya.

"Banyak kejanggalan di sini. Ke KPK saya sudah serahkan ke kuasa hukum saya ya, di sini banyak kejanggalan. Saya tidak ditangkap dan ditahan, tapi saya dibungkam," kata Adam Deni.

"Teman-teman bisa lihat perlakuan ketika di tahanan, ketika di tahanan saya tidak diberikan preskon oleh penyidik saya, dan saat ini pun teman-teman bisa lihat sendiri ya," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, hakim PN Jakarta Pusat menolak nota keberatan atau eksepsi Adam Deni. Dengan demikian, PN Jakarta Pusat akan melanjutkan proses peradilan.

Lihat Juga : Bantah Adam Deni soal 2 Sepeda Rp828 Juta, Sahroni Klaim Sudah Lunasi

Sebelumnya, Adam Deni dan Ni Made Dwita Anggari didakwa melanggar Pasal 48 Ayat (3) jo Pasal 32 Ayat (3) Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Serta dakwaan anak perusahaan Pasal 48 ayat (1) jo Pasal 32 UU ITE jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP .

Kasus ini bersinggungan dengan Wakil Ketua Komisi III DPR yang membidangi hukum, Ahmad Sahroni. Dokumen pribadi Sahroni lah yang diunggah Adam ke media sosial tanpa izin.

Ibu dari Adam Deni disebut sempat mendatangi rumah Ahmad Sahroni untuk minta maaf atas kelakuan anaknya. Lewat permintaan maaf itu ibunda ingin kasus anaknya diselesaikan secara damai.