Bareskrim Polri menyatakan pusat transaksi trading ilegal aplikasi Binomo terlacak berada di Rusia. Dioperasikan oleh perusahaan 404 Group hingga bisa masuk Indonesia.
"Jadi memang Binomo itu berada di Rusia, baru masuk ke Indonesia," kata Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara kepada wartawan, Kamis (7/4).
Chandra menjelaskan bahwa Binomo bisa menjamah Indonesia berkat orang bernama Brian Edgar Nababan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brian mulanya diterima sebagai Customer Support Platform Binomo. Kala itu, bertugas menerima komplain dari pemain Binomo terutama yang ada di Indonesia.
Setelah itu Brian diangkat menjadi Development Manager Binomo untuk merekrut affiliator. Orang yang dipekerjakan Brian antara lain Indra Kesuma alias Indra Kenz dan Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich.
"BEN menggaet orang-orang yang influencer-influencer ini. Fakarich pada 2019, Fakarich kemudian menggaet IK," kata Chandra.
Lewat dua affiliator tersebut, pengaruh aplikasi trading ilegal Binomo semakin menyebar luas di masyarakat Indonesia. Hingga kemudian banyak yang merugi dengan taksiran miliaran Rupiah.
Chandra mengatakan Bareskrim Polri masih mengusut dalang utama yang berada di balik aplikasi Binomo tersebut. Pengumpulan informasi terus dilakukan oleh tim penyidik.
"Si BEN kan bekerja untuk 404 group ini untuk menempatkan Binomo di Indonesia begitu," kata Chandra.
Sejauh ini, telah ada empat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dalam kasus Binomo. Mereka adalah Indra Kenz, Fakarich, Brian Edgar Nababan, dan Wiky Mandara Nurhalim.
Mengutip laman resmi, perusahaan 404 Group telah berdiri sejak 2013 dengan fokus pada pemanfaatan teknologi informasi. Entitas perusahaan ini berpusat di St. Petersburg, Rusia.