Demo di Solo, HMI Belum Percaya Pemilu 2024 Digelar 14 Februari

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 21:26 WIB
Massa HMI di Solo menegaskan tidak percaya dengan Jokowi yang mengeklaim Pemilu 2024 akan digelar pada 14 Ferbruari.
Ilustrasi massa HMI demo Jokowi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar seratus anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Solo menggelar aksi demonstrasi di flyover Purwosari, Selasa (13/4) sore. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyuarakan lima tuntutan, salah satunya menolak masa jabatan Presiden Joko Widodo 3 periode maupun penundaan Pemilu 2024.

Salah satu koordinator aksi, Ihza Averoes mengatakan Jokowi memang sudah menyatakan Pemilu tetap berlangsung pada 14 Februari 2024 sesuai kesepakatan Pemerintah dan DPR RI. Namun HMI tetap melaksanakan aksi untuk memastikan pernyataan Jokowi benar-benar terealisasi.

"Kita terus mengawal hingga KPU dan Bawaslu menetapkan bahwa Pemilu dilaksanakan tahun 2024," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali menambahkan saat ini HMI menilai ada sekelompok orang di sekeliling Jokowi yang masih berusaha mendorong agenda presiden 3 periode.

"Kami melihat ada potensi dari beberapa pihak yang masih mencari celah yang ingin mengamendemen UUD 1945," katanya.

Sejak pertengahan Maret, sejumlah tokoh dari petinggi partai maupun menteri yang melontarkan wacana tersebut di waktu yang berurutan. Hal itu dinilai sebagai upaya sistematis untuk mempengaruhi opini publik.

HMI juga menyindir Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang klaim punya big data soal dukung penundaan pemilu 2024.

"Terakhir ada pejabat yang mengatakan punya big data. Tapi ketika mahasiswa meminta agar data itu dibuka ia menolak," katanya.

Di tambah lagi, Ali menambahkan, Jokowi sering memberi pernyataan yang akhirnya tidak terealisasi. Ia merujuk kepada julukan 'The King of Lip Service' yang diberikan mahasiswa kepada Jokowi tahun lalu.

"Ketidakpercayaan mahasiswa juga karena beberapa drama lip service yang lalu. Mahasiswa tidak ingin kejadian terulang lagi," katanya.

Mahasiswa Sempat Menolak Bubar

Pantauan di lokasi, mahasiswa melakukan long march dari depan Rumah Sakit Panti Waluyo melewati flyover Purwosari mulai pukul 15.50 WIB. Mundur hampir satu jam dari rencana semula.

Ratusan mahasiswa beratribut HMI itu berjalan menutup lalu lintas di flyover dari arah Barat ke Timur. Praktis, flyover Purwosari hanya bisa berfungsi setengah kapasitas.

Akibatnya, lalu lintas di flyover sempat tersendat selama mahasiswa melakukan long march di atas flyover. Kemacetan terjadi hampir satu jam di atas flyover sepanjang lebih dari 1 kilometer itu.

Setelah melewati flyover, ratusan peserta aksi kemudian berjalan melakukan orasi di Perempatan Purwosari. Setelah orasi sekitar 10 menit, petugas mengarahkan agar mahasiswa bergeser ke terowongan di bawah flyover yang lalu lintasnya tidak terlalu padat.

Di bawah terowongan, mahasiswa melanjutkan orasi bergiliran. Sesaat sebelum mahasiswa membubarkan diri, salah satu orator mengatakan ada atribut aksi yang dicopot oleh polisi.

"Kami menggunakan hak bersuara kami dengan baik, dengan damai. Tapi atribut kami disita oleh Polisi," kata salah satu orator dari mahasiswa.

Mereka pun menolak membubarkan diri hingga atribut tersebut dikembalikan. Akibatnya, aksi yang sedianya selesai sebelum azan Maghrib itu berlanjut hingga waktu berbuka.

Mahasiswa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB setelah atribut mereka dikembalikan.

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak mengatakan atribut yang dimaksud adalah bendera HMI yang dipasang di pagar flyover Purwosari.

Ade membantah atribut tersebut disita oleh anggotanya. Menurut Ade, bendera itu dicopot oleh warga yang khawatir bendera tersebut lepas sehingga membahayakan pengguna jalan.

"Tadi yang mencopot warga. Jadi ada warga yang peduli, dia khawatir kalau bendera itu lepas akan mengenai orang yang lewat," katanya.

"Tapi tadi anggota kami sudah meminta bendera itu dari warga yang bersangkutan dan sudah dikembalikan kepada adik-adik mahasiswa. Semua berjalan dengan lancar dan terkendali," katanya.

(syd/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER