Mahasiswa Lampung memberi waktu tiga hari kepada pemerintah untuk menstabilkan harga BBM, pangan dan bahan-bahan pokok. Jika tidak, aksi demonstrasi akan digelar lebih besar.
Salah satu peserta aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), Hendra Winata mengatakan ultimatum perlu disampaikan agar pemerintah memenuhi tuntutan massa yang demo di kantor DPRD Lampung pada hari ini, Rabu (13/4).
"Kalau ultimatum 3x24 jam itu tidak dipenuhi, ataupun permintaan tidak terealisasi, kita bakalan mengadakan massa lagi. Kemungkinan aksi akan lebih besar," kata Hendra kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan ada beberapa tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam demo hari ini. Tak lepas dari harga minyak goreng, BBM serta bahan-bahan pokok.
Hendra menegaskan bahwa masyarakat keberatan dengan kenaikan harga-harga bahan pokok. Terlebih saat ini bulan Ramadan.
"Fokus kita untuk di Lampung sendiri masih ke ekonomi, konflik agraria, sama penstabilan harga bahan pokok sama minyak goreng dan BBM," ujarnya.
![]() Ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden di Lampung, Rabu (13/4). |
Dalam aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Lampung, mahasiswa sempat bersitegang dengan aparat yang berjaga. Mahasiswa ingin bertemu dengan Ketua DPRD Lampung untuk menyampaikan aspirasi, namun aparat tetap berjaga. Pagar berduri pun dipasang merintangi kantor DPRD Lampung.
"Kami kecewa, baru kali ini kami melakukan aksi tapi ditutup dengan pagar berduri berlapis. Di mana negara demokrasinya kalau seperti ini, benar tidak kawan-kawan. Ingat kawan-kawan harus tetap satu komando, awas ada penyusup dan tetap jangan sampai terprovokasi," tutur salah seorang orator.
Aksi demonstrasi terbilang kondusif meski ada ketegangan. Ada 11 mahasiswa yang pingsan di aksi yang digelar hari ini. Semuanya langsung diberi perawatan di ambulans yang siaga di lokasi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan tak mungkin harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak naik di tengah lonjakan harga komoditas energi imbas perang Rusia-Ukraina.
"Tidak mungkin kita tidak menaikkan harga BBM, oleh sebab itu, kemarin naik Pertamax," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (6/4).
Jokowi juga sempat mengatakan harga-harga komoditas energi hingga pangan akan terus melonjak. Saat ini, harga minyak dunia saja sudah naik dua kali lipat.
(zai/ina/bmw)