Kala Lonceng dan Bedug Bersahut dari Katedral-Istiqlal
Willi Suni bersama kekasihnya kembali menginjakkan kaki di salah satu sudut parkir Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat sore itu.
Sama seperti sebelumnya, tidak ada sedikitpun pandangan sinis yang diterima oleh Willi dan pasangannya. Senyum di bibir kedua pasangan itu nampak tidak pernah turun, sampai mereka akhirnya tiba di Katedral yang terletak di seberang persis Masjid Istiqlal.
Pada Kamis (14/4) sore itu, keduanya memang sengaja datang untuk memenuhi panggilan ibadah Misa Kamis Putih di Katedral. Sekitar pukul 17.00 WIB, lonceng gereja Katedral berdentang beberapa kali, tanda bagi Willi dan ribuan umat Katolik lainnya untuk memulai prosesi ibadah sakral tersebut dengan khidmat.
Tidak ketinggalan, senandung lagu-lagu rohani juga menggema dari dari dalam Katedral. Lantunan kidung terdengar hingga Masjid Istiqlal yang berada di seberang.
Selang satu jam, kali ini giliran suara bedug dan adzan Magrib yang terdengar hingga ke Katedral dari Masjid Istiqlal. Setelahnya, masyarakat yang berada di sekitar kawasan tersebut nampak kompak berhenti melakukan aktivitasnya sejenak.
Seperti yang dilakukan oleh sejumlah aparat gabungan di posko Paskah 2022 kala itu. Para petugas nampak sejenak mengambil waktunya untuk membatalkan puasa yang telah dijalani sepanjang hari.
Tahun ini, momentum peringatan Kenaikan Isa Al Masih atau paskah bagi umat Nasrani kembali terjadi ketika umat Muslim di Indonesia sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan.
Dua peristiwa keagamaan yang terjadi berbarengan ini terbilang istimewa lantaran langka terjadi. Selain menjadi peristiwa penting bagi umat agama masing-masing, momen ini juga dinilai bisa menjadi kesempatan untuk saling mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia.
"Itu (toleransi) beneran kerasa banget sih. Tercermin ketika kami dikabarkan tetap bisa parkir untuk beribadah di Masjid Istiqlal. Padahal mereka juga sedang ada ibadah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com di lokasi.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Rizki Sandi usai melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal. Menurutnya, pelaksanaan ibadah Misa dan salat tarawih yang dilakukan secara bersamaan bukanlah sebuah persoalan besar.
Rizki memandang, hal itu justru sebagai bentuk toleransi dan bentuk kerukunan umat beragama di Indonesia. Apalagi pelaksanaan kedua ibadah tersebut hanya 'dibatasi' oleh dua ruas jalan saja.
"Apakah itu membuat kita saling terganggu (ibadah bersamaan), kayaknya enggak. Malah jadinya lucu aja, masing-masing keluar dari rumah ibadahnya masing-masing di waktu yang hampir bersamaan," ujarnya sembari tertawa.
Hari itu,Katedral memang menggelar pelaksanaan Misa dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.30 WIB. Sementara sesi Misa kedua dilakukan mulai pukul 20.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.30 WIB. Bertepatan dengan selesainya ibadah tarawih yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB.
Humas Katedral, Susyana Suwadie mengatakan rangkaian Perayaan Pekan Suci Paskah 2022 digelar secara hybrid. Jemaat Katolik bisa mengikuti perayaan ibadah Natal secara virtual maupun secara langsung di gereja.
Khusus untuk ibadah tatap muka, ia mengatakan, Gereja Katedral membatasi kapasitas jemaat hanya untuk 1.105 orang saja. Jumlah tersebut berada di bawah 75 persen dari kapasitas total gereja.
"355 umat berada di dalam gereja Katedral, 330 umat berada di aula atas dan 420 umat berada di Plaza Maria. Setiap selesai ibadah gereja Katedral melakukan disinfeksi di dalam seluruh ruang gereja," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (14/4).