Alasan Dosen UGM Posting 'Candaan' soal Ade Armando Babak Belur

CNN Indonesia
Senin, 18 Apr 2022 17:42 WIB
Dosen UGM Karna Wijaya menyatakan postingan dia soal Ade Armando terkait pengeroyokan tak lebih dari candaan.
Ilustrasi. Karna WIjaya menjelaskan pemicu dirinya mengolok-olok Ade Armadno (CNN Indonesia/Tunggul)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Dosen FMIPA UGM Karna Wijaya menjelaskan pemicu ia melontarkan candaan menanggapi insiden pengeroyokan Pegiat Media Sosial (Medsos) sekaligus Dosen UI Ade Armando di akun media sosial miliknya.

"Iya memang sebenarnya candaan ya, saya kira hampir sama sekali tidak ada ujaran kebencian. Katakanlah ada seorang anak nakal atau preman kemudian 'dimassa' (Dipukuli massa) kita kan geli ya," kata Karna saat dihubungi, Senin (18/4).

Menggelitik bagi Karna, lantaran Ade Armando yang dikenal sebagai seorang pakar komunikasi itu nekat terjun ke lokasi demonstrasi dengan peserta atau massa mayoritas berseberangan pendapat dengannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karna merujuk ketika Ade Armando terjun ke lokasi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Senin (11/4) kemarin.

"Kegelian saya itu adalah dia adalah seorang ahli komunikasi kok dia enggak ngerti situasi, dengan begitu berani masuk ke dalam demonstrasi yang notabene elemennya banyak yang tidak suka sama dia. Itu kan sangat membahayakan dirinya sendiri," beber dia.

"Kekonyolan seperti itu kan menjadi bahan ketawaan orang. Saya kira tidak hanya saya, banyak orang yang mengatakan ya memang konyol sekali. Saya cuma bercanda dan masalahnya yang merespon kemudian banyak sekali sampai ratusan dan macam-macam isinya," sambungnya.

Akan tetapi, candaannya terhadap sikap Ade Armando yang ia unggah melalui Facebook beberapa waktu lalu ini telah berujung kegaduhan.

Buntutnya, Karna pun dipanggil dan diperiksa oleh rektorat di Balairung UGM pagi ini. Kepada rektor, wakil rektor bidang Sumber Daya Manusia (SDM), dan, dekan FMIPA, ia mengaku salah karena telah membuat gaduh lewat postingannya.

Hanya saja, Karna mengklarifikasi bahwa tak semua yang tersebar di media sosial itu adalah tulisannya. Beberapa, menurutnya, adalah hasil editan oknum tak bertanggungjawab.

Karna pun berniat melaporkan beberapa akun yang telah membuat gaduh dan mencemarkan nama baiknya. Satu di antara pemilik akun itu berinisial JS yang menurut Karna, teridentifikasi sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN).

JS sendiri, lanjut Karna, membagikan unggahan Karna terkait Ade Armando ke grup Facebook Kagama. Di mana Karna tak tergabung di dalamnya.

Karena ulah JS itu, lanjut Karna, timbul bola panas yang akhirnya berujung gaduh dan mencoreng nama baik dirinya.

"Jadi dia (diduga) me-repost atau nge-share tanpa seizin saya dengan maksud menimbulkan kebencian kolektif terhadap saya. Karena saya tidak pernah memposting ke mana-mana, nggak tahu apa maksud sebetulnya tapi saya berpikir seperti itu," imbuhnya.

Beberapa akun lain, Karna menduga, sampai mengedit unggahan aslinya. Sehingga menimbulkan perasaan kebencian terhadap dirinya di media sosial.

JS beserta beberapa akun lain yang telah teridentifikasi bakal ia laporkan ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk sekarang ini, Karna bersama tim kuasa hukumnya tengah mengumpulkan data dan bukti.

"Apakah nanti ditindaklanjuti atau nggak kita nggak tahu, yang penting kita sudah membuat laporan dan ada semacam shock terapi kepada mereka karena semau-maunya, setidaknya kalau mereka tidak senang bisa baik-baik ya," pungkasnya.

(isn/kum/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER