Organda Minta Satu Jalur Contraflow Saat One Way Diberlakukan di Tol

CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2022 10:56 WIB
Organda berpendapat skema satu arah (one way) di jalan Tol selama arus mudik Lebaran dapat menganggu operasional jasa angkutan umum.
Ilustrasi Bus. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengkhawatirkan skema satu arah (one way) yang akan diterapkan pemerintah di jalan Tol selama arus mudik Lebaran nantinya dapat mengganggu operasional jasa angkutan umum untuk melintas.

Organda berpendapat, skema one way tersebut akan menyulitkan kendaraan umum seperti bus untuk melintas pulang pergi (PP).

"Ketika bus sampai di destinasi, dia balik lagi. Ketika dia harus balik untuk angkut penumpang yang next-nya dia kan harus lewat itu. Nah, ketika dia lewat itu dan kemudian jalur itu sedang dipakai untuk satu arah, sangat berat tentunya," kata Sekjen Organda Ateng Haryono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (18/4) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan laju kendaraan umum akan terhalang apabila kebijakan satu arah tersebut diterapkan seharian tanpa periode waktu tertentu.

Kepolisian bakal menerapkan aturan one way sejak pukul 07.00 hingga 24.00 WIB pada 29 dan 30 April 2022. Kebijakan satu arah diklaim akan dilakukan secara situasional dan mengikuti diskresi polisi.

"Karena ketika kita sama-sama tahu, ketika kita di jalur tol itu memang satu arahnya lancar. Tapi di arteri yang kita tidak bisa prediksi benar-benar," jelas Ateng.

"Kalau arus balik (di Jalan Arteri) tersendat berarti potensi public transport ini jadi tersendat juga," tambah dia.

Dia menjelaskan, pihaknya tak bisa bergantung pada lintasan jalur arteri nasional selama arus mudik. Menurutnya, jalur tersebut cukup berbahaya apabila dilintasi oleh kendaraan-kendaraan umum besar seperti bus.

Belum lagi, kata dia, tak ada jaminan jika lalu lintas di jalur non tol itu akan lancar selama penerapan skema rekayasa lalu lintas dilakukan di jalan tol.

Ateng mengusulkan agar kepolisian dapat membuka satu jalur di jalan tol untuk digunakan kendaraan umum berpelat kuning melintas secara lawan arah (contraflow). Ia menyebutkan bahwa usul itu sempat diserahkan kepada pemerintah sebelum kebijakan dicanangkan.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan agar proses perjalanan kendaraan umum tak terganggu selama kebijakan one way dan ganjil-genap itu dilaksanakan.

Meski demikian, Ateng menyadari bahwa usulan tersebut berat untuk dilakukan. Namun, ia tetap mendorong agar pemerintah menemukan jalan keluar dari masalah bagi kendaraan umum yang hendak melintas selama masa arus mudik nanti.

"Kami juga tahu kalau kita buat contraflow itu kan berat benar, untuk kita membatasi jalur lajur itu dan pasti harus banyak alat, kemudian petugas," ucapnya.

"Paling tidak angkutan umum penumpang untuk bisa balik. Karena angkutan umum penumpang itu kan cukup sensitif karena ditunggu penumpang," cetus dia lagi.

Pemerintah memprediksi arus mudik akan dimulai sejak 28 April 2022 sore. Polisi pun akan menerapkan skema ganjil genap dan one way di sepanjang jalan tol Jakarta Cikampek hingga Gerbang Tol Kalikangkung.

Namun, Polri menyatakan bahwa pelaksanaan kebijakan tersebut akan bersifat situasional berdasarkan diskresi kepolisian.

(mjs/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER