Epidemiolog Nilai Indonesia Belum Siap Masuk Endemi

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 18:14 WIB
Epidemiolog mengingatkan status endemi Covid-19 merupakan kewenangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara tak punya otoritas mengubah status pandemi.
Ilustrasi. Epidemiolog menilai Indonesia belum siap masuk ke masa endemi (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai kondisi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia belum siap untuk diturunkan levelnya menjadi endemi Covid-19.

Masdalina sekaligus mewanti-wanti, status endemi Covid-19 merupakan kewenangan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sehingga bukan otoritas masing-masing negara untuk mengubah status wabah Covid-19 tersebut.

"Kondisi kita belum sebaik Desember 2021 ya. Di Desember kasus kita terendah pada 26 Desember itu 92 kasus per hari, per minggu 1.278 kasus. Kemudian kematian kita pada saat itu kurang dari 10 per hari, sekarang masih puluhan kan," kata Masdalina saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masdalina kemudian membeberkan, WHO sejauh ini menetapkan empat parameter pandemi. Pertama, kasus covid-19 kurang dari 20 per 100 ribu penduduk. Kedua, angka kematian kurang dari 1 per 100 ribu penduduk.

Ketiga, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) kurang dari 5 per 100 ribu penduduk. Keempat, rasio angka positivity rate harus kurang dari 5 persen.

"Kondisi Indonesia tiga pekan terakhir sudah mendekati. Tetapi kembali lagi, belum sebaik November-Desember 2021 ya," kata dia.

Lebih lanjut, Masdalina juga mengungkapkan 99,2 persen penduduk Indonesia yang dilaporkan sudah memiliki antibodi Covid-19 baik secara alamiah maupun karena vaksinasi tidak bisa menjadi tolak ukur keberhasilan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Laporan itu baru-baru ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut, laporan antibodi didapatkan dari zero survei atau seroprevalensi. Sebuah penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.

"Jadi sebaiknya pejabat publik harus hati-hati dalam bicara, terkait adalah apa tujuannya mengeluarkan statement itu? karena di November sudah dinyatakan para ahli ada super immunity dan sebagainya," ujar Masdalina.

"Nah statement itu kemudian bisa ditangkap negatif oleh warga. Jadi merasa antibodi tinggi, maka tidak usah vaksin dan pakai masker misalnya," imbuhnya.

(khr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER