Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan ada penambahan 741 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (20/4). Maka, hingga Selasa ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yaitu 6.042.010, terhitung sejak pertama kali pandemi diumumkan pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data yang sama, ada penambahan 4.635 kasus sembuh Covid-19, sehingga total kasus sembuh kini 5.840.945. Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 37. Dengan demikian, total orang meninggal dunia menjadi 155.974 jiwa.
Kemudian, kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Rabu ini tercatat ada sebanyak 45.091 kasus. Jumlah ini berkurang 3.931 kasus dari hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada 4.799 suspek Covid-19. Pemerintah juga melaporkan memeriksa 133.105 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berbicara soal status pandemi di Tanah Air. Budi mengatakan, keputusan mengubah status pandemi menuju endemi Covid-19 di Indonesia berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Budi menuturkan, Kemenkes juga menunggu keputusan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta perkembangan di negara lainnya. Budi menekankan saat ini status Covid-19 di Indonesia masih pandemi.
"(Endemi Covid-19 Indonesia) kalau itu keputusannya ada di bapak Presiden. Tapi kita juga memperhatikan negara-negara lain dan WHO seperti apa," kata Budi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (19/4).
Budi optimistis kasus Covid-19 bakal terus menurun. Berdasarkan hasil survei seroprevalensi per Maret 2022 terhadap warga Indonesia menunjukkan bahwa setidaknya 99,2 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19 baik secara alamiah maupun karena vaksinasi.
Adapun seroprevalensi yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.
"Kalau para epidemiolog bilangnya bukan istilah herd immunity. Tapi dia kasih angkanya saja bahwa memang 99,2 persen itu yang di Jawa-Bali. Ada dua ribu orang yang kita survei, itu sudah memiliki antibodi bisa berasal dari vaksinasi maupun dari infeksi," ujarnya.
Lihat Juga : |