Valbury Asia Futures sebuah broker berlisensi Bappebti baru saja menjalin kemitraan dengan Gotrade. Dengan kemitraan ini, pengguna di Indonesia bisa berinvestasi mulai dari US$1 di saham seperti Tesla, Apple, Google dan saham-saham lainnya di pasar Amerika Serikat.
Didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant, Gotrade memungkinkan penggunanya untuk membeli pecahan (fraksi) saham raksasa global di NYSE dan NASDAQ mulai dari $1.
Hanya dalam 6 bulan sejak peluncuran produk globalnya, Gotrade telah mengumpulkan ratusan ribu pengguna di seluruh dunia dan kini mengumumkan peluncuran produk lokal pertamanya-Gotrade Indonesia. Gotrade Indonesia adalah platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar untuk saham AS.
Gotrade memilih Indonesia sebagai pasar pertama untuk produk lokal mereka karena Gotrade melihat Indonesia adalah salah satu negara yang akses Investasinya masih jauh dari kata 'adil' dan 'sederhana', dan Gotrade ingin memecahkan masalah tersebut.
Rohit Mulani mengungkapkan berinvestasi di Indonesia, maupun di negara lain di Asia Tenggara sangatlah tidak adil. Menurutnya, lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar.
"Mereka kebanyakan hanya memiliki pilihan reksa dana dengan expense ratio yang melebihi 5%, atau produk tabungan seperti emas dengan spread sebesar 3% dan biaya tersembunyi yang semakin mengikis portofolio mereka - tidak hanya oleh pemain lama tetapi juga oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menjadi disruptor," imbuh Rohit dalam keterangan tertulis.
"Kami percaya bahwa investasi harus adil dan pengguna tidak harus menanggung biaya yang bersifat predatorial ini," sambungnya.
Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau memperdagangkan CFD secara lokal. CFD tersebut biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1% per perdagangan yang dibangun ke dalam bid-ask spread.
Meski pialang saham lokal tidak diizinkan menawarkan saham AS di Indonesia, namun broker derivatif lokal, yang diatur oleh Bappebti, diizinkan untuk menawarkan derivatif saham AS di Indonesia.
Hal ini membuat Gotrade bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta dan Balai Kliring Berjangka Indonesia - yang semuanya diatur oleh Bappebti, untuk menciptakan Kontrak Berbasis Penuh (Fully backed contract) saham Amerika Serikat di Indonesia, yang nantinya akan memberikan akses pasar ke saham AS.
Karena inilah, tim di Gotrade dan Valbury bekerja sama dengan tim di Bappebti untuk memungkinkan investasi berbasis dolar dan investasi saham pecahan 9 desimal. Ini juga merupakan salah satu inovasi yang baru di industri ini.
Contohnya, jika Tesla diperdagangkan pada US$1.000/saham, investor dapat membeli 1/1.000 saham Tesla dengan US$1. Sesuai peraturan Bappebti, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta.
Gotrade pun menjanjikan tidak akan ada biaya tersembunyi, dan mempublikasikan semua biayanya secara terbuka. Gotrade Indonesia juga tidak menambahkan spread atau komisi pada perdagangannya dan hanya mengenakan biaya PPN sebesar US$0,11 dan biaya pelaporan transaksi Bursa Berjangka Jakarta sebesar US$0,02 per perdagangan.
Adapun untuk pendapatan Gotrade datang dengan membebankan 1,20% dalam biaya FX ketika pengguna menyetor dana mereka dalam Rupiah yang kemudian dikonversi ke dolar AS sehingga mereka dapat diperdagangkan.
Angka tersebut sudah termasuk biaya setoran instan yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dahulu. Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analis, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan $2.
Dengan kemitraan ini semua perdagangan di Gotrade Indonesia menghasilkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Valbury kemudian melakukan perdagangan yang sesuai kontrak tersebut dengan Alpaca Securities LLC, broker-dealer berlisensi FINRA di AS.
Karena kedua perdagangan ini terjadi secara real time, semua perdagangan dieksekusi pada National Best Bid and Offer sesuai dengan peraturan Komisi Bursa Efek AS dan Gotrade tidak menambahkan spread apa pun ke harga ini.
Saat perdagangan dieksekusi langsung di Amerika Serikat, semua kontrak di Gotrade sepenuhnya didukung oleh saham nyata yang dipegang di AS. Untuk setiap saham (atau sebagian kecilnya) yang dimiliki oleh pengguna di Gotrade, ada saham terkait yang dipegang oleh Valbury dalam akun pialang terpisah di Alpaca Securities LLC dan diawasi oleh Bappebti.
Nantinya Gotrade tidak menawarkan leverage kepada pengguna dan akan meneruskan dividen yang diterima Valbury dari Alpaca Securities LLC kepada pengguna secara langsung, dengan dikurangi pajak dividen 15% yang dipotong oleh Inland Revenue Service.
Bersama dengan peluncuran Gotrade Indonesia, Komisaris dari Valbury Grup Andrew Haryono diakui sebagai salah satu pendiri perusahaan. Rohit mengatakan Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada tahun 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan yang kami miliki sejauh ini.
"Dengan kemitraan bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengakuinya (Andrew) atas peran pentingnya selama ini, dan juga untuk tanggung jawab yang akan dia jalankan di masa depan perusahaan," imbuh Rohit.
Menanggapi hal tersebut, Andrew menimpali bahwa tim di Gotrade memiliki misi untuk sepenuhnya melakukan inovasi dalam investasi bagi jutaan orang Indonesia. Dirinya telah berkecimpung di industri yang sama selama lebih dari 20 tahun, tetapi begitu ia yakin tim yang ditemuinya sekarang akan mampu mengubah industri investasi.
"Saya bertemu dengan tim pada tahun 2019, saya tahu bahwa ini adalah tim yang akan mengubah industri ini. Saya senang menjadi bagian dari tim di Gotrade dan bersemangat untuk menjadi bagian dari fase berikutnya dari pertumbuhan pesat perusahaan," imbuh Andrew.
Lebih lanjut, dalam putaran seri A yang dipimpin oleh Velocity Capital Fintech Ventures, Gotrade telah berhasil mengumpulkan US$15,5 juta. Pendanaan ini diungkapkan satu tahun setelah Gotrade diluncurkan.
Putaran investasi ini juga diikuti partisipasi dari investor seluruh dunia, seperti Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) [Jepang], BeeNext [Singapura], Kibo Ventures [Spanyol], Picus Capital [Jerman], dan juga investor yang sudah terlibat sebelumnya, seperti LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptor [US].
Dalam periode yang sama, Gotrade juga sudah mengumpulkan lebih dari 500,000 users dari 140 negara tanpa melakukan pemasaran. Pertumbuhan viral dari aplikasi ini terjadi secara natural dari word of mouth dan juga referral para pengguna.
Gotrade mendapatkan investasi seed-round sebesar $7 juta pada tahun 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya merupakan investor awal Robinhood. Gotrade juga mendapat dukungan dari investor lokal seperti Kevin Aluwi dan super-angel Arya Setiadharma.
Setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021, dan diikuti oleh peluncuran secara global pada September 2021.
Co-founder Ternak Uang, Felicia Putri Tjisaka mengatakan Gotrade Indonesia adalah platform investasi pertama di Indonesia yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip inti transparansi, keadilan, dan biaya rendah.
"Saya senang dengan peluncuran Gotrade Indonesia yang merupakan cara terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses pasar modal terbesar di dunia, sesuatu yang sudah lama tidak dapat kami lakukan" kata Felicia.
Sementara itu, President Director JFX, Stephanus Paul Lumintang menuturkan JFX punya visi untuk mengenalkan produk inovatif sebagai sarana investasi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Karena itu kerja sama antara JX, KBI, Gotrade dan Valbury ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global seperti Tesla, Apple dan Netfix dengan hanya US $1 saja.
"Inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi baik secara lokasi maupun dari kelas asset," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi menuturkan pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan Valbury Asia Futures atas inisiasi baru ini. Peluncuran Gotrade Indonesia pun diharapkan dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia.
"Harapan kami, Valbury Asia Futures bisa bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik. Sebagai Lembaga Kliring, kami KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi," tuturnya.
Artikel ini merupakan artikel sponsor kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan CNN Indonesia. CNN Indonesia tidak bertanggung jawab atas setiap transaksi maupun kerugian yang mungkin terjadi dari penggunaan platform tersebut.
(adv/adv)