Usai lebaran, Amir akan kembali ke Jakarta. Karena sudah berangkat lebih awal, ia juga tak akan terlalu lama di kampung halaman.
"Habis Lebaran, balik. Mungkin sampai dua minggu di kampung, balik ke sini lagi. Kerja lagi," katanya.
Lain Amir, lain lagi Wanto. Ia memilih pulang lebih awal karena pekerjaan di Jakarta telah selesai. Ia juga merupakan pekerja proyek di daerah Parung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pulang ke Sragen karena kangen lah keluarga. Kerjaan udah kelar," katanya.
Dari Parung, ia naik ojek online ke Lebak Bulus. Sama seperti Amir, Wanto tak mau ribet mengikuti berbagai persyaratan untuk naik kereta.
Sementara Terminal Lebak Bulus dipilih karena lokasinya yang berdekatan dengan tempat tinggal.
"Tahun ini senang, beda sama tahun kemarin. Benar, pokoknya beda lah. Kalau dulu pengin pulang disetop PPKM, sekarang bebas," katanya.
![]() |
Kepala Terminal Lebak Bulus, Hernanto mengatakan bahwa Terminal Lebak Bulus merupakan salah satu 'primadona' di Jakarta, khususnya bagian selatan hingga perbatasan.
Menurutnya, banyak masyarakat yang lebih memilih terminal itu lantaran gampang diakses.
"Di wilayah lain kalau kita lihat, di Jakarta Timur, Utara, Barat, ada. Di Selatan tinggal Lebak bulus. Jadi primadona, karena kita juga di pinggiran Jakarta. Banyak juga warga yang dari pinggir [seperti] Parung, Ciputat, Depok, yang pinggiran Jakarta," kata Hernanto.
Di masa mudik Lebaran ini, Terminal Lebak Bulus masuk sebagai terminal bantuan. Pemprov DKI total menyiapkan tujuh terminal.
Ketujuh terminal itu terdiri atas empat terminal utama yaitu Kampung Rambutan, Kalideres, Pulogebang, dan Tanjung Priuk. Serta tiga terminal bantuan yakni Grogol, Muara Angke, dan Lebak Bulus.
Hernanto memprediksi, penumpang akan mulai meningkat pada H-7 hingga H-3 Lebaran.
"Masih terlihat normal, belum terlihat lonjakan signifikan," katanya.
(thr/asr)