Jalur arteri Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kabupaten Lampung Selatan menuju ke Kota Bandarlampung, gelap gulita karena banyak Penerangan Jalan Umum (PJU) ) jenis LED (Light Emitting Diode) tenaga surya yang terpasang di sepanjang jalan itu mati total.
Kondisi gelap gulita ini, menimbulkan kerawanan kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas bagi para pengguna jalan termasuk pemudik lebaran 2022 yang melintas.
Padamnya PJU tenaga surya di beberapa titik Jalinsum di Lampung Selatan ini, sudah berlangsung enam tahun, yakni sejak arus mudik lebaran 1438 H tahun 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan CNNIndonesia.com, Sabtu (23/4) malam, sejumlah lampu jalan tenaga surya sepanjang Jalinsum, tepatnya setelah keluar (exit) dari Pelabuhan Bakauheni hingga ke Kota Bandarlampung banyak yang padam.
Lampu-lampu itu mati karena rusak atau beberapa alatnya hilang diduga dicuri orang. Kini, PJU itu hanya tersisa tiang besi kurus menjulang di pinggiran Jalinsum.
Para pengendara otomatis hanya mengandalkan lampu kendaraan mereka dan lampu dari rumah warga dan warung-warung di pinggir Jalinsum. Hal itu tak banyak membantu jarak pandang pengendara.
"Jalinsum ini, kan, akan ramai dilalui pemudik, apalagi sudah dua tahun ini tidak ada mudik lebaran karena Covid-19. Tapi sayangnya, kondisi jalan masih gelap karena lampu penerangan banyak yang mati lantaran rusak dan diduga hilang dicuri," kata Haimi, warga Desa Hatta, Lampung Selatan.
Ia mengatakan, sudah lama sejumlah PJU di Jalinsum sekitar Umbul Jering dan Desa Hatta ini padam, sekitar enam tahun ini yakni sejak mudik lebaran tahun 2017.
Junaidi, warga Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan mengatakan, di sepanjang jalan itu masih sepi dari rumah warga dan banyak pepohonan yang rimbun. Saat malam hari, jalan menjadi gelap gulita dan terlihat seram.
"Kalau kondisi jalannya terang, pengguna kendaraan yang melintas malam hari pastinya merasa aman dan nyaman. Selain itu, laka lantas minim begitu juga dengan tindakan kejahatan jalanan," ujarnya.
Dikatakannya, pada musim mudik lebaran tahun 2018 lalu, pernah ada kejadian pemudik menggunakan sepeda motor menjadi korban pembegalan di Jalinsum yakni di sekitar Umbul Kates, Tanjungan.
Korban mengalami luka bacok di kepala, sepeda motor dan barang berharga lainnya dirampas. Beruntung korban selamat dan pelaku begal ditangkap polisi.
"Mudah-mudahan mudik lebaran tahun 2022 ini, tidak ada kejadian serupa yang menimpa pemudik khususnya pemotor. Harapannya, pemerintah atau instansi terkait segera memperbaiki PJU yang mati di sejumlah titik Jalinsum tersebut," ungkapnya.
Selain gelap, kondisi aspal jalan juga bergelombang. Ini karena jalan di sepanjang arteri Jalinsum Lampung Selatan yang sebelumnya banyak berlubang, tidak dilakukan perbaikan menyeluruh. Lubang-lubang hanya ditambal.
"Mestinya ditambalnya beberapa meter, jangan hanya di titik berlubang itu saja," kata Santo, salah seorang warga Kecamatan Sidomulyo.
Menurutnya, jalan yang bergelombang ini hampir sama juga dengan jalan berlubang, karena membuat pengguna jalan khususnya pengendara motor (pemotor) tidak nyaman saat berkendara dan tetap harus hati-hati saat berkendara melintas di Jalinsum tersebut.
- Wilayah Umbul Jering Bakauheni, Desa Hatta dari gerbang pintu tol sampai jembatan dan juga Buring, Tanjung Heran, Desa pisang sampai Gayam dan Desa Penengahan mulai dari jembatan sampai menuju ke Mapolsek Penengahan.
- Taman Baru ke Kuripan, lalu Kuripan sampai Kekiling atau simpang Blambangan, Lapas Kalianda sampai gerbang tol Kedaton atau setelah rumah makan Alam Putra, Desa Lubuk setelah alfamart, Negeri Baru Resort (NBR) sampai Indomart sebelum pintu masuk pantai Merak Belantung.
- SPBU AKR Gunung Terang hingga gedung Golkar Desa Munjuk sampai jembatan Sukamarga, setelah gerbang tol sukamarga sampai pabrik baja Desa sukamaju, peternakan sapi PT. JJA sampai pabrik sabut kelapa PT. Woongsol Desa Sukabanjar.
- Jembatan kedua Desa Sukabanjar hingga ke PT. Ciomas Adi Satwa Desa Talangbaru. Tugu Topeng Simpang Bayur hingga SPBU Tanjungan, setelah Mapolsek Katibung sampai ke PT. Domus Jaya Desa Pardasuka, setelah rumah makan Trans Jaya 3 sampai pertigaan Desa Babatan.
- Setelah PT. San Xiong Steel Babatan sampai menuju ke pusat jajanan oleh-oleh Tarahan dan diperah lagi yakni di tanjakan dan turunan maut Tarahan yang sering terjadi lakalantas, lalu Desa Rangai hanya sebagian saja dan terakhir di PLTU Tarahan menuju ke perbatasan Kota Bandarlampung.
(zai/wis)