Kondisi pegiat media sosial, Ade Armando mulai pulih usai menjadi korban penganiayaan di depan Gedung DPR/MPR saat demonstrasi waktu lalu.
Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, mengatakan, keluarga juga berharap Ade bisa segera keluar rumah sakit dan berlebaran di rumah.
Lihat Juga : |
"Harapannya berlebaran di rumah. Diharapkan kondisinya stabil supaya bisa keluar dari rumah sakit," ujar Nong saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Nong belum bisa memastikan kapan Ade keluar dari rumah sakit. Ia menyebut pihak keluarga juga masih menunggu kepastian dari tim dokter yang merawat Ade.
Nong mengatakan, saat ini kondisi Ade sudah mulai stabil. Ade juga sudah bisa memegang handphone, walau belum bisa terlalu lama.
"Bang Ade masih dirawat di rumah sakit, semoga kondisinya makin pulih dan membaik. Udah bisa kirim WA (WhatsApp), tapi belum bs lama-lama pegang HP," ujarnya.
Ade Armando menjadi korban penganiayaan massa saat demonstrasi penundaan pemilu dihelat di depan Gedung DPR/MPR Jakarta pada 11 April lalu. Dia dipukuli hingga babak belur, namun berhasil diselamatkan aparat.
Pemukulan berawal saat massa mengetahui Ade ikut demonstasi. Ade sempat bicara dengan wartawan maksud kedatangannya ke lokasi demo. Dia mengaku mendukung aspirasi mahasiswa yang menolak pemilu 2024 ditunda.
Namun, ia terlibat cekcok dengan sejumlah massa yang memiliki pandangan berbeda. Semakin banyak massa yang ikut cekcok dan berujung kekerasan fisik terhadap Ade Armando. Kini, dosen Fisip UI itu dirawat di RS Siloam Semanggi, Jakarta.
Polisi sudah menetapkan 9 orang tersangka dalam kasus pengeroyokan itu. Sebanyak dua tersangka masih buron atau tengah diburu polisi.
(dmi/wis)