Jakarta, CNN Indonesia --
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu lintasan pemudik, terutama yang mudik melalui Jalur Pantai Selatan (Pansela) dan Jalur Lintas Tengah-Selatan Jawa.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkapkan ada enam titik rawan kecelakaan atau black spot di DIY yang harus dihindari atau waspadai para pemudik.
Enam black spot lalu lintas mudik itu antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jalan Jogja-Wonosari
Lintasan sepanjang ini rawan kecelakaan. Sehingga harus lebih berhati-hati.
2. Batas Provinsi Jawa Tengah - Toyan
Korlantas menyebut sepanjang lintasan ini terdapat cukup banyak fasilitas umum, seperti SPBU. Sehingga banyak yang menyeberang di titik tersebut.
Berdasarkan catatan korlantas, kecelakaan di titik ini lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia.
3. Karanongko-Nagung
Kecelakaan di titik ini lebih banyak disebabkan oleh kondisi jalan.
Pada lintasan ini terdapat permukaan jalan tidak rata sehingga memungkinkan pengguna jalan untuk kehilangan kendali saat berkendara.
4. Milir - Sentolo
Manusia dan kondisi jalan menjadi dua faktor utama penyebab kecelakaan terjadi di lintasan ini.
Pada lintasan ini terdapat gang menuju area perkampungan yang merupakan jalan utama bagi masyarakat untuk akses keluar masuk pemukiman. Sehingga banyak pengguna jalan yang menyeberang di titik tersebut.
Selain itu terdapat pula jalan tanpa median jalan dengan permukaan rata dan halus. Sehingga kendaraan cenderung melintas dengan kecepatan tinggi.
5. Jalan Lingkar atau Ringroad timur
Kecelakaan di titik ini lebih banyak disebabkan oleh kondisi jalan. Sebab pada titik ini, terdapat tikungan membentuk huruf U dekat dengan simpang empat.
6. Jalan Srandakan
Berdasarkan catatan korlantas, kecelakaan di titik ini lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia, kondisi jalan dan prasarana jalan.
Pasalnya, pada lintasan ini minim rambu peringatan, jalan menikung, ditambah lagi masih banyak masyarakat yang minim kesadaran berlalu lintas.
Terkait itu, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes, Eddy Djunaedi mengingatkan agar para pemudik selalu berhati-hati dan mengikuti aturan yang ada.
"Masyarakat agar tertib berlalu lintas dan mengikuti arahan dari petugas,? kata Eddy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).
Baca halaman selanjutnya, kondisi Tol Cikampek berpengaruh pada arus mudik DIY.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi menyebut kondisi Tol Cikampek, Jawa Barat bakal sangat menentukan arus lalu lintas di wilayahnya pada saat momen mudik Lebaran 2022 ini.
Iwan mengatakan, DIY pada periode mudik tahun ini prediksinya diserbu 3,9 juta orang. Terbanyak pertama dari Jawa Tengah, sekitar 27,5 persen; disusul Jawa Timur sebanyak 19,6 persen; Jawa Barat kurang lebih 17,2 persen; dan Jabodetabek 7 persen.
Adapun, menurutnya, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28-30 April 2022 mendatang.
"Untuk Jogja (DIY) kami masih menunggu bagaimana nanti Tol Cikampek bergerak. Itu barometernya di sana. Prediksi kita jika itu lancar dengan pola-pola terapkan Korlantas, jika start dari Tol Cikampek itu malam tanggal 28 berarti setidaknya 29 pagi sudah bisa masuk, keluar tol exit tiga exit tol," kata Iwan di Mapolda DIY, Sleman, Senin (25/4).
Tiga gerbang keluar tol itu adalah Kartasura di Sukoharjo; Bandara Adi Soemarmo, Boyolali; dan Klodran di Solo.
"Atau bagi yang akan menempuh di Bawen (Kabupaten Semarang) itu keluar exit tol Bawen bisa juga. Nanti kita melihat bagaimana kondisi Jakarta karena kita connecting," paparnya.
Menurut Iwan, saat ini Korlantas Polri tengah menyusun skema contra flow dan one way dari Cikampek menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah. Skema satu arah, secara tentantif nantinya berakhir di ujung Tol Kalikangkung.
Tentatif dalam arti melihat situasi arus lalu lintas menyusul imbauan Pemerintah Pusat yang menyarankan masyarakat mudik sejak 23 April kemarin. Meski, sejauh ini menurutnya belum terlihat kenaikan volume kendaraan.
"Kita melihat belum efektif. Artinya kami mengamati 23, 24, 25 hari ini laporan yang kami terima dari para kasatlantas jajaran tidak ada kenaikan yang signifikan untuk arus kendaraan yang masuk dari luar Yogyakarta ke Yogyakarta," sebut Mantan Kapolres Sukoharjo ini.
Padahal, menurut Iwan, kendaraan pribadi masih diprediksi menjadi moda transportasi favorit para pemudik tahun ini. Oleh karenanya, ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan program mudik bareng pemerintah demi bisa mereduksi kepadatan lalu lintas.
[Gambas:Photo CNN]
Iwan menerangkan DIY memiliki kekhasan pada sektor pariwisata. Selain saat puncak arus mudik, jalur-jalur menuju destinasi wisata diperkirakan juga akan padat pada H+1 dan H+2 Lebaran.
Prediksi Iwan, akan ada tambahan 500 ribu sampai 1 juta orang lagi yang datang ke DIY untuk tujuan wisata. Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman.
"Pertanyaannya mau jadi apa Yogyakarta? Dari awal saya katakan, saya tidak akan pernah menjanjikan Yogyakarta lancar saya katakan begitu, padat iya pasti. Kalau macet mari kita sama-sama sepakat untuk tidak menggunakan terminologi bahasa macet," tegasnya.
Sejumlah skema yang dipersiapkan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas antara lain, one way, buka-tutup, ganjil-genap, dan inspeksi keselamatan (ramp check). Beberapa diberlakukan menimbang situasi di lapangan.