Brak...brak...brakkk, terdengar suara pukulan pagar dari kejauhan.
Saat didekati, tampak dua ekor Gajah Sumatera sedang memukul pagar menggunakan belalainya. Tak berselang lama, rumput gajah sudah tersedia. Lantas, diambil pakai belalai dan langsung dilahap.
Rupanya begitulah cara gajah di Taman Margasatwa Ragunan meminta 'jatah' makan pada perawatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nonstop ngasih makannya, bukan jam-jam gitu. Tiap dia mainan pagar kita kasih. Gak sekaligus kita kasih semua. Nanti malah dia acak-acak dan gak bakal dimakan," jelas sang perawat gajah, Supriyanto (57).
Lebaran identik dengan suka cita. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut hari bahagia bersama. Tak terkecuali bagi para gajah di Ragunan.
Supriyanto menyebut para gajah mendapatkan perawatan khusus jelang Lebaran. Kesehatan para gajah jelas jadi prioritas. Makanan dipasok hingga 750 kg setiap harinya. Selain itu, vitamin juga disiapkan sehingga satwa mendapat kondisi prima.
"Masalah kondisi satwanya juga harus bersih dan sehat. Sebelumnya kita udah ancang-ancang kasih vitamin semua untuk kesehatannya," ujar Supriyanto pada CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).
Kebersihan kandang pun ikut jadi sorotan. Lingkungan gajah dijaga kebersihannya sehingga nampak elok dipandang kala para pengunjung datang bersilaturahmi nantinya.
Supriyanto merawat tiga ekor Gajah Sumatera bersama rekannya. Ada Widuri (55) dan Pepsi (60), duet betina yang hidup akur layaknya sahabat.
Ada pula gajah lainnya bernama Tarzan (55), si jantan yang tinggal di pagar sebelah. Badannya terlihat lebih tinggi dan besar.
Setelah memberi makan berupa rumput khusus gajah, Supriyanto kemudian memberikan pisang untuk para gajah yang ia rawat. Hitung-hitung camilan tambahan.
Siang itu terik sekali, Teguh (47) berbelok kiri setelah melewati kandang Widuri dan kawan-kawannya. Ia merupakan perawat Burung Elang, tetangga para gajah.
Setelah berbincang, persiapan hari raya para Burung Elang ternyata berbeda dengan para gajah.
Teguh bercerita, Burung Elang tak memiliki persiapan 'spesial' menjelang Lebaran. Makanan diberikan saat pagi hari, tak lama setelah makanannya datang.
"Pas pagi makanan datang, kita kasih makan. Kurang lebih jam 10 tuh," kata Teguh pada CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).
Sepuluh ekor Burung Elang yang ia rawat mengkonsumsi setengah kilo daging dan satu kilo ikan mujair setiap harinya. Belum lagi tambahan tikus putih atau anak ayam yang terkadang juga datang.
Makanan-makanan tersebut ditata oleh Teguh di tempat khusus berbentuk lingkaran. Setelah Teguh keluar kandang, para Elang pun terbang dari pohon besar dan melahap hidangan yang sudah disiapkan.
Burung Elang di Ragunan juga mengonsumsi vitamin agar kesehatannya terus terjaga.
Lihat Juga :![]() Kuliner Jalur Mudik Wisata Kuliner Enak di Pemalang, Pekalongan, dan Batang |
"Kita kasih vitamin. Multivitamin itu per tiga bulan sekali biasanya," jelas Teguh.
Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan Ragunan, Wahyudi Bambang menjelaskan Taman Margasatwa Ragunan pasti melakukan persiapan khusus untuk menyambut libur Lebaran tahun ini.
"Pasti itu [Persiapan khusus]. Lebaran itu kita anggap sebagai momen spesial di setiap tahunnya. Apalagi di tahun sebelumnya memang kita belum buka ya. Tahun ini mungkin tahun pertama dibuka untuk pengunjung," ujar Bambang pada CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).
Meskipun buka, Taman Margasatwa Ragunan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Artinya, Ragunan membatasi jumlah pengunjung, dan jam operasional.
"Pengunjung kita untuk Lebaran hanya 75% dari kondisi normal jadi sekitar maksimal 45 ribu. Dengan persyaratan ketat tadi, mendaftar secara online, sudah vaksin minimal dosis dua, kita anjurkan dosis tiga," jelas Bambang.
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi calon pengunjung Ragunan, yaitu syarat vaksinasi Covid-19 minimal dua dosis untuk calon pengunjung dewasa dan minimal dosis pertama untuk calon pengunjung anak-anak.
Selanjutnya, calon pengunjung mesti mendaftar secara online sehari sebelum kunjungan sebagai syarat pembelian tiket. Hanya calon pengunjung terdaftar saja yang dapat membeli tiket dan memasuki area Ragunan.
"Jam 7 pagi sampai jam 14.30 WIB masih kita samakan dengan kondisi pandemi karena aturannya masih sama. Jadi gak sampai full day jam 4 sore," imbuhnya.
Dengan diberlakukannya berbagai persyaratan ini, pihak Ragunan berharap pengunjung yang akan datang saat libur Lebaran nanti benar-benar yang sudah memenuhi seleksi.
(pop/ain)