Makam Pahlawan Tak Dikenal di Kalibata, Terasing di Hari Kemenangan

CNN Indonesia
Senin, 02 Mei 2022 14:04 WIB
Berbaris makan Pahlawan Tak Dikenal di TMP Kalibata. Makam tersebut tergeletak tanpa bunga dan doa, di tengah keramaian peziarah di hari Lebaran. (CNN Indonesia/Syakirun Niam).
Jakarta, CNN Indonesia --

Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata ramai dikunjungi peziarah pada hari pertama Lebaran. Di antara gundukan tanah tempat pahlawan bersemayam, ada barisan nisan bertuliskan 'Pahlawan Tak Dikenal' yang terasing. Tanpa peziarah, tanpa bunga bertabur.

Menjelang siang hari pertama lebaran 1443 Hijriah, Minggu (2/5), ratusan orang mendatangi taman makam ini. Mobil mereka berdesakan masuk hingga meluber ke jalan.

Peziarah yang datang merupakan ahli waris atau keluarga yang ditinggal oleh para pahlawan nasional.

Mengenakan pakaian baru dan keriangan hari raya, mereka menyusuri jalanan paving taman ini untuk memanjatkan doa di pusara.

Kelopak melati dan mawar, payung, dan handphone tergenggam di tangan. Sebentar kemudian terdengar bunyi 'cekrek', dan satu momen berziarah pun diabadikan.

Tapi sekali lagi, barisan makam tak dikenal adalah 'dunia lain'. Tak ada melati ditabur, tak ada doa-doa yang dilafalkan. Hanya daun kamboja gugur, kerikil hitam mengkilap, dan helm warna silver teronggok di atas pusara.

Salah seorang penjaga makam, Gisit mengatakan 'Pahlawan Tak Dikenal' diboyong dari Taman Makam Pahlawan Ancol.

Gesit mengaku tidak mengetahui sejak kapan mereka dimakamkan di tempat ini. Menurutnya, TMP Kalibata mulai dibangun pada 1953 silam dan baru digunakan setahun kemudian.

"Kalau yang pertama dimakamkan di TMP itu Haji Agus Salim, letaknya di Blok A," kata Gesit saat ditemui di bawah teduh pohon kamboja.

Gesit menuturkan 'Pahlawan Tak Dikenal' berasal dari berbagai satuan militer perjuangan sebelum Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dibentuk.

Beberapa nisan makam 'Pahlawan Tak Dikenal' itu tertulis Barisan Perdjoeangan dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sementara sisanya, kosong melompong.

Kebanyakan nisan itu menyatakan 'Pahlawan Tak Dikenal' gugur pada periode 1950an. Jumlah makam yang tergeletak mencapai ratusan. Kuburan mereka tersebar di antara Blok A, B, dan C.

Karena tak bernama, tidak ada orang yang datang berziarah. Meski demikian, kata Gesit, beberapa kesatuan TNI terkadang mendatangi pusara 'Pahlawan Tak Dikenal'.

"Kalau yg sudah nggak ada namanya enggak dikenali jadi kebanyakan nggak diziarahi. Pokoknya diziarahi dari kesatuannya saja," jelasnya.

Saat CNNIndonesia.com berkeliling, hanya satu makam 'Pahlawan Tak Dikenal' yang bertabur kembang. Bunganya pun sudah mengering. Aromanya juga sudah hilang. Makam itu tampak terasing di antara pusara bernama lainnya.

(iam/bir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK