Polda Lampung menyatakan arus balik Lebaran 2022 berjalan normal dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, Banten.
Polisi menerapkan indikator warna 'hijau', 'kuning', dan 'merah' sebagai tingkat kepadatan antrean kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan. Dalam dua hari terakhir, indikator selalu dalam kondisi warna hijau alias padat namun tetap lancar.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zanwani Pandra Arsyad menyebutkan bahwa sejumlah skema yang diterapkan kepolisian berhasil mengurai kepadatan antrean. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan dua pelabuhan alternatif bagi masyarakat yang hendak melintas ke Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puncak balik itu masih berlangsung, itu (antrean) tidak sampai 1 kilometer dan semua bisa berjalan dengan normal. Sampai dengan siang hari ini, pada pukul 14.45 ini di Pelabuhan Bakauheni dalam keadaan normal atau situasi sandi hijau," kata Pandra saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (8/5).
Adapun situasi hijau ditandai dengan situasi arus lalu lintas antrian di gerbang Pelabuhan Bakauheni yang normal. Sementara, jika terjadi kemacetan sepanjang 2 kilometer maka polisi akan menerapkan skema indikator kuning. Terakhir, situasi merah akan diterapkan jika kemacetan mengular hingga 4 kilometer.
Menurutnya, situasi arus lalu lintas masih dapat dikendalikan meski puncak arus mudik di Pelabuhan Bakauheni sudah dilewati sejak kemarin.
"Tadi malam sudah lebih dari 160 ribu warga masyarakat yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa. Hal ini juga dengan 38 ribu kendaraan sudah menyeberang," jelasnya.
Situasi itu, kata dia, dapat dikendalikan karena kepadatan masyarakat yang hendak kembali dari kampung halamannya tidak terpaku hanya pada satu pelabuhan.
Pandra mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan pelabuhan Panjang dan Bandar Bakau Jaya sebagai rute alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat selama arus balik.
Selain itu, kata dia, kepolisian juga memantau pergerakan arus lalu lintas dari hulu perlintasan area tersebut yakni KM 215 atau pintu masuk Tol dari area Mesuji.
"Delay yistem dan holding system. Jadi arus lalu lintas dari mulai KM 215 di penghujung Sumatra yaitu di pintu masuk Tol dari Mesuji itu akan kami pantau melalui CCTV Posko Terpadu yang sekarang di Bakauheni ini," ucapnya.
Menurut Pandra selama arus balik antrean dapat terjadi lantaran pengendara sedang menunggu bongkar muat yang dilakukan kapal. Adapun, proses tersebut memakan waktu sekitar 30 hingga 60 menit.
"Yang kedua terjadinya kepadatan itu tidak terlepas daripada warga masyarakat yagn terkadang sudah masuk ke Pelabuhan Bakauheni tidak atau belum memiliki tiket Ferizy," ucapnya.
Pandra menyebut kepolisian masih tetap melakukan pemantauan meski arus balik dari Sumatera ke Jawa itu diprediksi sudah terlewati. Upaya itu, kata dia, akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan bahwa puncak arus mudik di Bakauheni sudah terjadi pada Sabtu (7/5). Berbeda dari arus mudik dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni pekan lalu, tidak ada kemacetan parah yang terjadi selama antrean.
Data Posko 24 Jam H+5 yaitu 7 Mei 2022 pukul 08.00 WIB hingga 8 Mei 2022 pukul 08.00 WIB mencatat sebanyak 160.143 orang telah menyeberang dari Bakauheni menuju Merak.
Jumlah itu diikuti oleh sepeda motor sebanyak 18.071 unit, mobil pribadi sebanyak 19.752 unit, bus sebanyak 538 unit, dan truk sebanyak 584 unit, dengan total produksi Kendaraan seluruh kendaraan pada H+3 sebanyak 38.945 unit.
(mjo/pmg)