Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan ada penambahan 308 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (14/5). Hingga hari ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yaitu 6.050.519 terhitung sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data yang sama, ada penambahan 416 kasus sembuh Covid-19, sehingga total kasus sembuh kini 5.889.241.
Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 5. Dengan demikian, total orang meninggal dunia menjadi 156.453 jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Sabtu ini tercatat ada sebanyak 4.825 kasus. Jumlah ini berkurang 113 kasus dari hari sebelumnya.
Selain itu, ada 3.953 suspek Covid-19. Pemerintah juga melaporkan memeriksa 130.348 spesimen dari 103.033 orang dalam 24 jam terakhir.
Jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yaitu 199.556.458 orang (95,82 persen), dosis kedua 166.160.498 orang (79,78 persen), dan dosis ketiga atau booster sebanyak 42.415.365 orang (20,37 persen).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan Indonesia secara de facto sudah menuju ke endemi Covid-19.
Lihat Juga : |
Muhadjir mengatakan kondisi itu berdasarkan data Covid-19 di Indonesia. Di antaranya angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, dan angka kematian yang rendah.
"Sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada," ujar Muhadjir, Kamis (12/5).
Muhadjir menuturkan transisi pandemi ke endemi ini dipertaruhkan setelah libur Idulfitri tahun ini. Menurutnya, jika pasca Idulfiri tidak ada penambahan kasus signifikan, maka Covid-19 di Indonesia akan segera menjadi endemi.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengklaim kinerja ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia menguat seiring terkendalinya pandemi covid-19.
Berdasarkan data yang dimilikinya, penguatan terbesar terjadi di wilayah Maluku dan Papua.
"Yang leading terutama adalah Maluku dan Papua dengan 10,75 persen," kata Febrio, Jumat (13/5).
Meski demikian, kontribusi wilayah tersebut untuk pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I 2022 hanya sebesar 2,58 persen. Sementara kontribusi terbesar masih dipegang oleh wilayah Pulau Jawa, yakni 57,78 persen dengan pertumbuhan 7,07 persen.
(tsa/tsa/tsa)