Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta kelompok yang selama ini mendukung pemuda untuk menggelar demonstrasi menolak daerah otonomi baru (DOB) menghentikan kegiatan dukungan tersebut.
"Jangan lagi mendorong mereka melakukan demo penolakan karena banyak juga yang mendukung DOB. Mari hentikan mendorong anak-anak melakukan penolakan DOB," pinta Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Kamis (19/20).
Dia menegaskan Polda Papua mendukung kebijakan pemerintah pusat melakukan pemekaran di beberapa wilayah. Polda akan menjaga kebijakan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan jaga dan mendukung kebijakan pemerintah walaupun ada aksi penolakan yang akan dilakukan komunikasi guna memberitahukan apa manfaat adanya pemekaran bagi rakyat di Papua, " tegas Fakhiri.
Kapolda Fakhiri menegaskan tidak semua masyarakat di Papua menolak pemekaran sehingga diharapkan tidak ada yang berupaya menghadap-hadapkan kelompok yang tidak setuju dengan pendukung DOB.
"Mari kita melihat ke depan apakah pemekaran bermanfaat atau tidak," kata Kapolda Papua
Dia berharap kelompok yang menolak tidak memaksakan kehendak yang berlebihan agar keamanan, kenyamanan dan ketentraman serta demokrasi tetap terjaga.
Demonstrasi menolak DOB Papua marak beberapa pekan terakhir setelah pemerintah mengumumkan rencana tersebut.
Aksi besar terbaru terjadi pada 10 Mei. Saat itu sejumlah daerah menggelar aksi menolak DOB namun aksi dibubarkan secara paksa oleh polisi.
Selama proses pembubaran ada sejumlah pemuda dan aktivis Papua yang ditangkap. Bahkan seorang mahasiswa tertembak peluru karet, yakni Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Cenderawasih (Uncen) Fred Nawipa.
Tindakan aparat mendapat kecaman dari masyarakat sipil dan BEM UI. Polisi disebut BEM UI telah bertindak brutal dalam merespons aspirasi masyarakat Papua.
(antara/wis)