Dua Kecamatan di Surabaya Lockdown Usai Ditemukan Kasus PMK

CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2022 03:37 WIB
DKPP Pemkot Surabaya memberlakukan lockdown lalu lintas hewan ternak di dua kecamatan yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ilustrasi. DKPP Pemkot Surabaya memberlakukan lockdown lalu lintas hewan ternak di dua kecamatan yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Surabaya, CNN Indonesia --

Sejumlah hewan ternak di dua kecamatan di Surabaya, Jawa Timur dilaporkan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dua kecamatan itu adalah Lakarsantri dan Sambikerep.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) pun bergerak melakukan lockdown lalu lintas hewan ternak di wilayah tersebut.

Kepala DKPP Surabaya Antiek Sugiharti menerangkan penerapan lockdown itu sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian RI No 403/ KPTS/ PK.300/ M/05/2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukan hanya DKPP saja yang bergerak, tetapi kami juga perlu support dengan camat dan lurah untuk mengawasi arus keluar masuk ternak di wilayahnya," kata Antiek di Surabaya, Kamis (19/5).

Antiek mengatakan pihaknya juga menerjunkan Satgas PMK dan berkoordinasi dengan masing-masing lurah dan camat serta perguruan tinggi untuk melakukan langkah penanganan.

Apalagi jelang Hari Raya Iduladha, maka langkah pencegahan harus segera dilakukan agar wabah tak menyebar ke sejumlah kecamatan lainnya.

"Mengantisipasi menjelang perayaan Hari Raya Iduladha. Kami juga berkoordinasi dengan perguruan tinggi yang memiliki bidang kedokteran hewan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penularan virus PMK pada hewan ternak, menurutnya, bukan hanya dilakukan melalui sosialisasi di tingkat kelurahan dan kecamatan, tetapi juga melalui masjid, jagal dan peternak hewan.

Sosialisasi itu nantinya dilakukan setiap hari oleh DKPP Surabaya dengan menerjunkan delapan regu ke peternak dan memastikan kepada masyarakat bahwa virus PMK aman bagi manusia.

"Delapan regu itu nanti akan turun melakukan identifikasi, memberikan vitamin untuk hewan ternak yang sehat dan memberikan obat ke hewan ternak yang sakit," beber Antiek.

Selain itu setiap hewan ternak yang masuk ke Surabaya juga harus dilengkapi dengan surat resmi dari veteriner daerah asal. Hal itu berlaku juga bagi pedagang hewan qurban yang nantinya akan menjual hewan ternak di Kota Pahlawan saat menjelang Iduladha.

"Harus ada surat keterangan sehat dari daerah asal, nanti ada tim kami juga yang melakukan pemeriksaan hewan ternak dan mengeluarkan surat keterangan sehat," katanya.

(frd/kid/frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER