TNI AD Respons Kritik soal Jenderal Dudung Terjun Pantau Minyak Goreng

CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2022 14:04 WIB
TNI AD menyatakan langkah KSAD Dudung Abdurachman meninjau stok minyak goreng adalah tugas Menko Luhut dan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
TNI AD menyatakan langkah KSAD Dudung Abdurachman meninjau stok minyak goreng adalah tugas Menko Luhut dan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Darat (TNI AD) buka suara soal kritik yang dilayangkan sejumlah pihak terkait langkah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terjun mengecek langsung ketersediaan dan harga minyak goreng di pasar.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan kehadiran KSAD Dudung di pasar tradisional adalah untuk memastikan perintah Menko Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk pemerintah untuk mengatasi krisis minyak goreng sudah dilaksanakan oleh jajarannya.

Ia menyampaikan keterlibatan TNI AD itu merupakan implementasi dari UU No 34 tahun 2004 tentang TNI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam UU itu, kata dia, dijelaskan bahwa tugas TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan.

"Dijabarkan dalam pasal 7 ayat (2) bahwa salah satu tugas TNI dalam OMSP (Operasi Militer Selain Perang) adalah membantu tugas pemerintahan di daerah," kata Tatang dalam keterangan yang dikutip Senin (6/6).

Tatang juga menjelaskan tindakan yang dilaksanakan oleh TNI AD terkait penanganan krisis minyak goreng itu adalah sebuah tugas perbantuan yang tidak berdiri sendiri, melainkan membantu dan bersama-sama dengan instansi lainnya, terutama Polri.

Ia mengatakan dalam konteks membantu mengatasi kesulitan rakyat, melalui fungsi teritorialnya TNI AD juga telah banyak melakukan kegiatan positif seperti menggiatkan program TNI AD Manunggal Air.

Selain itu, ada program ketahanan pangan, vaksinasi Covid-19, bantuan penanganan bencana alam dan sebagainya.

"Secara internal, hal tersebut juga merupakan implementasi dari delapan wajib TNI khususnya pada butir kedelapan yang berbunyi bahwa TNI harus menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya," katanya.

Tatang mengatakan permasalahan minyak goreng yang terjadi saat ini merupakan krisis yang dihadapi oleh negara dan rakyat menjadi objek yang sangat terdampak.

Sehingga, TNI sebagai alat negara wajib hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat.

"Oleh karena itu, terkait kehadiran TNI AD di tengah-tengah masyarakat karena krisis minyak goreng yang terjadi saat ini merupakan krisis yang dihadapi negara dan TNI sudah selayaknya harus hadir dalam upaya-upaya untuk membantu mengatasi krisis tersebut," katanya.

Sebelumnya, sejumlah pengamat mengkritik langkah Dudung yang turun ke pasar karena dinilai berlebihan dan melampaui tupoksi TNI.

"Terkait KSAD melakukan pemantauan soal minyak goreng, menurut saya ini sudah melampaui tugas di luar tupoksi TNI sebagai penjaga kedaulatan negara dari ancaman luar atau musuh," kata Pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Beni Sukadis beberapa waktu lalu.

(yoa/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER