Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tak mau segera mengganti mobil dinas menjadi kendaraan bertenaga listrik secara keseluruhan.
Penggantian kendaraan-kendaraan dinas itu akan dilakukan secara bertahap, bukan serentak. Salah satu alasannya, kata Riza, karena harga kendaraan listrik yang dinilai masih cukup tinggi.
"Mobil listrik itu kan mahal harganya. Bukannya kita enggak mau mengubah semuanya, tapi kan secara bertahap," ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza mengatakan rencana pergantian mobil dinas berbasis listrik itu merupakan komitmen Pemprov DKI dalam beralih ke energi terbarukan dan sebagai upaya mengurangi pemanasan global (global warming).
Menurut dia, secara bertahap Pemprov DKI saat ini sudah mulai beralih ke kendaraan berbasis listrik. Salah satunya dengan mengadakan 30 unit bus listrik.
"Sudah kita mulai dengan mengganti dan menyediakan 30 bus Transjakarta. Nanti secara berkala akan ditambah terus. Diusahakan tahun ini bisa sampai 100 unit," tuturnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara bertahap akan berganti kepada kendaraan listrik.
Namun demikian, ia mengatakan saat ini pihaknya tengah memprioritaskan untuk mendorong kendaraan umum berbasis listrik.