Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat merespons kemesraan yang disuguhkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra.
Pada Sabtu (18/6), partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto itu sepakat bekerja sama untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sementara sebelumnya, PKB menyatakan telah menjalin komunikasi intens dengan Partai Demokrat dan PKS untuk membangun koalisi.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan PKS tidak terlalu mempersoalkan keputusan yang diambil PKB dan Gerindra tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarkan saja yang berpacaran saling meminang, kalau memang sampai ke tempat perjodohan berarti selamat jalan dan sukses. Semoga yang belum juga akan melanjutkan," ujar Aboe kepada wartawan, Minggu (19/6).
Aboe menilai berbagai format koalisi yang saat ini telah terbentuk masih bersifat cair. Artinya, koalisi ini masih berpotensi mengalami perubahan, termasuk untuk PKS.
Ia pun mengatakan PKS juga terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk mencari kesamaan visi di Pilpres 2024.
"Selama janur belum melengkung, semua bisa terjadi. Artinya format koalisi ini masih sangat cair. Kita lihat saja nanti, bagaimana hasil komunikasi yang sedang berjalan," kata dia.
Aboe mengatakan PKS belum memutuskan apakah akan ikut bergabung dengan PKB dan Gerindra. Menurutnya, keputusan itu nantinya dibahas Majelis Syura PKS.
"Buat PKS belum ada keputusan itu, kita ada di Majelis Syura," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief mengibaratkan penjajakan koalisi antara PKB dan Gerindra layaknya pasangan dipaksa menikah.
"Kami menghargai itu, ibarat anak gadis, mungkin dipaksa menikah oleh orang tuanya," kata Andi.
Ia tidak menjelaskan lebih rinci siapa pihak yang memaksa keduanya menikah atau berkoalisi. Selain itu, Andi juga tak menjelaskan konteks argumennya soal pernikahan paksa PKB-Gerindra.
Arief mengatakan, ke depan, Demokrat bakal memperjelas penjajakan koalisi antara PKB dan PKS. Menurutnya, akan ada pertemuan untuk membahas hal tersebut dalam waktu dekat.
"Apakah masih perlu bertemu setelah pertemuan Prabowo dengan Cak Imin, saya kira tetap menjaga komunikasi minimal," ujar Andi.
"Mungkin PKB ada strategi sendiri soal pilpres," imbuh dia.
Partai Gerindra dan PKB sepakat bekerja sama untuk Pilpres 2024 setelah Cak Imin bertemu dengan Prabowo di kediaman Menteri Pertahanan itu di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6) malam.
Kedua partai politik ini pun membuka pintu kerja sama dengan parpol lain.
Prabowo mengatakan sebagai ketua umum partai dengan konstituen besar, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan agenda negara pada 2024 mendatang.
"Kita sudah mencapai titik-titik pertemuan, titik-titik kerja sama, titik-titik kesepakatan, di mana kita secara garis besar menyatakan keinginan kita masing-masing untuk bersama-sama bekerja sama dengan erat untuk menghadapi tanggung jawab kenegaraan tersebut, yaitu Pilpres, Pileg dan Pilkada 2024," kata Prabowo.
(pop/tsa)