Kakek Sunardi, warga Tulang Bawang, Lampung, diketahui berbohong soal mendapatkan uang mainan sebagai gaji dari mandor tebang tebu. Kebohongan itu terungkap dari pemeriksaan penyidik polisi.
"Sudah dapat dipastikan bahwa (keterangan di) video viral adalah rekayasa dari kakek itu sendiri atau berita bohong (hoaks)," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, dikutip dari detikcom, Selasa (21/6).
Sunardi mengaku kepada polisi bahwa uang mainan tersebut dia temukan di pinggir jalan, lalu dia bawa ke pasar. Dia sengaja berbelanja dengan uang mainan itu dengan harapan mendapatkan kembalian uang asli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Menurut keterangan Sang Kakek, uang mainan yang dibawa ke pasar tersebut. Ditemukan kakek di pinggir jalan dan motif kakek berbohong adalah untuk mendapatkan kembalian dengan uang asli setelah membayar menggunakan uang mainan," jelas Pandra.
Pandra pun mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan berita bohong yang menyebutkan Kakek Sunardi dibayar dengan uang mainan.
"Saring sebelum sharing dan bijaklah bermedia sosial," tegasnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang kakek digaji dengan uang mainan viral di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di Tulang Bawang, Lampung.
Dalam video tersebut terlihat kakek yang menggunakan jaket biru sedang berada di pasar. Dia tampak sedang diberitahu oleh warga jika uang yang dimilikinya adalah uang mainan.
Warga itu juga menanyai siapa bos dari kakek yang memberikan uang mainan itu. Warga pun meminta agar kakek itu melapor ke polisi.
"Seorang kakek tua pekerja tebang tebu tertipu dibayar dengan uang monopoli," demikian tertulis dalam unggahan video.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Humas Polri, kakek bernama Sunardi itu sempat mengaku mendapatkan uang mainan dari mandor tebang tebu di Tulang Bawang. Uang mainan itu merupakan upah untuk dirinya dengan besaran Rp 470 ribu.
"Kemudian setelah menerima uang, saya kembali ke rumah di Tiyuh Kagungan Ratu, Kecamatan Tuba Udik. Pada hari Sabtu (18/6/2022), sekitar jam 11.00 WIB saya menuju Pasar Pulung Kencana untuk belanja daging ayam, pada saat saya akan membayar daging ayam dan menyerahkan uang sebesar Rp 5 ribu kepada pedagang. Kemudian pedagang mengatakan bahwa uang yang saya berikan merupakan uang mainan anak-anak bukan uang asli," ucap Sunardi.
Baca selengkapnya di sini.
(tim/tsa)