PT TransJakarta melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.052 orang pengemudi bus usai terjadi banyak kecelakaan.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta Anang Rizkani Noor menyebut pemeriksaan juga dilakukan berdasarkan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Pemeriksaan ini merupakan tindaklanjut salah satu dari 15 rekomendasi safety action yang diberikan oleh KNKT," kata Anang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anang mengatakan pemeriksaan kesehatan ini digelar sepanjang 14 Juni hingga 5 Juli 2022 di RSUD Pasar Rebo.
Pemeriksaan meliputi fisik, rekam jantung, rontgen dada, pengecekan urine dan darah rutin, gula darah, profil lemak dalam darah dan hepatitis bagi peserta yang sedang hamil.
"Jika ditemui pramudi dengan penyakit serius, maka dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter umum di faskes 1 sesuai dengan yang terdaftar pada BPJS," ungkap Anang.
"Transjakarta akan mengawal semua proses, jika diperlukan penanganan lebih lanjut makan akan kami rujuk ke dokter spesialis," tambahnya.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan juga tengah dilaksanakan bagi seluruh karyawan baik yang bekerja di lapangan maupun di kantor pusat.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan selama beroperasi.
"Dengan pemeriksaan ini kami yakin bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan bisa melayani pelanggan secara maksimal," tutup Anang.
Sebelumnya, KNKT mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Rekomendasi itu dikeluarkan setelah KNKT melakukan evaluasi atas maraknya insiden kecelakaan yang dialami armada bus Transjakarta.
Pelaksana Tugas Kepala Sub-Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan mengatakan ada empat area yang dievaluasi pihaknya, yakni manajemen risiko, pemastian awak dan kendaraan, keselamatan rute/lintasan dan kompetensi pengemudi.