Diduga Lecehkan 3 Santri, Guru Ngaji di Mojokerto Dilaporkan ke Polisi

CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2022 13:02 WIB
Seorang guru ngaji di sebuah Taman Pendidikan Quran (TPQ) di Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap tiga santrinya.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Istockphoto/Coldsnowstorm)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang guru ngaji di sebuah Taman Pendidikan Quran (TPQ) di Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap tiga santri laki-laki.

Salah satu orang tua korban mengatakan, peristiwa ini terungkap saat anaknya tiba-tiba enggan berangkat mengaji, selama berhari-hari. Anaknya selalu beralasan mengantuk dan pura-pura tidur.

Ia pun curiga dengan gelagat anaknya. Setelah ditanya, sang anak ternyata mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh gurunya yang berinisial RD.

"Saat itu anak saya tidak mau keluar kamar, kalau saat mau mengaji pura-pura tidur. Saya marah, akhirnya dia mengaku kalau dilecehkan oleh ustaz RD," kata orang tua korban, Senin (27/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan penuturan anaknya, RD mulanya mengajak santrinya untuk masuk ke ruang sekretariat TPQ, saat jam istirahat mengaji.

Di sana, RD lalu mengajak santrinya untuk menonton video porno, dan kemudian ia pun mencabuli korbannya.

Usai melakukan aksi bejatnya, RD bahkan mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun.

Mendengar hal itu, orang tua korban lantas meminta penjelasan. Ustaz RD pun berkilah bahwa ia hanya memberikan pelajaran fiqih tentang akil balig.

"Dia mengaku akan memberikan ilmu fiqih akil balig. Dengan cara memasturbasi anak saya, kemudian diajarkan bersuci," ucapnya.

Namun orang tua korban tak percaya, lantaran anaknya mengaku sudah berulang kali dicabuli oleh RD dalam rentang waktu Desember 2021 - Februari 2022, hingga korban ketakutan untuk mengaji.

Ia menduga bahwa anaknya bukan satu-satunya korban. Dan benar saja kini total ada tiga santri yang mengaku mendapatkan perlakuan bejat dari RD.

Orang tua korban pun sudah melaporkan kejadian itu kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Mojokerto sejak 28 Mei 2022 lalu dengan nokor TBL/B/156/V/2022/SPKT/POLRES MOJOKERTO/POLDA JAWA TIMUR.

"Kami khawatir akan terus banyak korban berjatuhan lagi. Kami minta aparat penegak hukum segera menangkap pelaku," tutupnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Gondam Pringgandoni mengatakan, pihaknya telah memerima laporan tersebut. Kasus ini tengah dalam proses pemeriksaan saksi dan pengumpulan barang bukti.

"Kami sudah terima laporan. Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti serta meminta keterangan korban," kata Gondam. 

(frd/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER