KLHK Ungkap Alasan Pembatasan Wisatawan ke TN Komodo: Demi Ekosistem

CNN Indonesia
Rabu, 29 Jun 2022 05:00 WIB
KLHK mengungkapkan alasan di balik pembatasan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo via penerapan Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Wisatawan mancanegara mengambil gambar kawanan Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan alasan di balik pembatasan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo.

Wakil Menteri LHK Alue Dohong menuturkan pemberlakukan pembatasan pengunjung dilakukan guna menjaga kelestarian kawasan konservasi tersebut lewat penerapan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Ia mengatakan tujuan pihaknya menetapkan DPSP elabuhan Bajo Flores tak terlepas dari keberadaan satwa komodo yang menjadi ikon serta daya tarik dari taman nasional, sehingga kelestarian perlu dijaga, baik kelestarian ekosistem maupun kelestarian satwa itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya bukan hanya untuk memuaskan hasrat para wisatawan tetapi yang perlu kita pikirkan adalah sustainability keberlanjutan ekosistem daripada komodo itu sendiri," kata Alue di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (27/6).

"Kita bayangkan kalau komodo itu musnah karena over crowded, kemudian hutan tempat naik anaknya tadi enggak ada lagi, siapa yang akan tertarik ke sini," imbuhnya.

Alue mengungkapkan pembatasan kuota pengunjung pembatasan di Taman Nasional Komodo demi menjaga kelestarian populasikomodo.

"Jumlah kunjungan yang terus meningkat itu, apabila kita tidak manage dengan baik bisa mempengaruhi yang namanya outstanding universal value (OUV)," kata

"Pengaturan pengunjung dengan sistem pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung ini tentu dimaksudkan untuk meminimalisir dampak negatif kegiatan wisata alam itu sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Alue menyebut penerapan kuota pengunjung sudah saatnya dilakukan secara digital untuk mempermudah layanan dan mengakomodir kebijakan penetapan kuota pengunjung.

Adapun dalam penerapan layanan kunjungan secara digital, baik dalam proses booking online maupun e-ticketing dilakukan bersama dengan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya kira yang paling penting adalah satwa liar lainnya dipertahankan, dijaga kelestariannya khususnya yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Padar, serta untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung serta petugas selama beraktivitas di Taman Nasional Komodo," kata dia.

Menurutnya, penerapan kebijakan kuota pengunjung dengan sistem digitalisasi atau elektronik tersebut tidak akan mengurangi akses maupun peluang pendapatan masyarakat setempat dari berbagai aktifitas wisata alam di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo.

Alue menambahkan, dengan pengelolaan tersebut diharapkan kegiatan wisata tetap berjalan dengan baik.

"Sehingga masyarakat akan mendapatkan multiplier effect berupa pendapatan, dan kelestarian satwa dan habitat komodo tetap terjaga," katanya.

(lna/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER