Rivan Purwantono Ungkap Strategi Jasa Raharja Cetak Laba Rp1,6 T

Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jun 2022 00:00 WIB
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A Purwantono mengungkap alasan kesuksesan kinerja positif di tahun 2021.
Foto: dok. Jasa Raharja
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A Purwantono mengungkap alasan kesuksesan kinerja positif di tahun 2021. Menurutnya, transformasi digital dan efisiensi yang sejalan dengan arah kebijakan Kementerian BUMN menjadi strategi utama untuk mencapai kinerja positif tersebut.

Diketahui, capaian kerja positif Jasa Raharja di masa pandemi tahun 2021 sukses mencetak laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun. Jumlah ini naik 7.97% dibandingkan tahun 2020.

Hal ini memberikan kontribusi positif kepada Kementerian BUMN, sebab total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun setara dengan 99% pendapatan APBN. Kondisi ini didukung dengan pencapaian Laba tahun 2021 BUMN yang membukukan laba sebesar Rp126 triliun, naik 1.000% dari tahun 2020 sebesar Rp13 triliun. Hal ini menjadi bukti nyata kontribusi BUMN untuk Negara

Adapun kinerja positif ini tampak dari perolehan laba bersih serta meningkatnya kualitas layanan kepada masyarakat. Rivan merinci sektor pendapatan menjadi penyumbang terbesar kinerja positif Jasa Raharja Tahun 2021. Diketahui, pendapatan Jasa Raharja di 2021 mengalami kenaikan sebesar 4.58% dibandingkan periode tahun 2020.

Ia menyebutkan program intensifikasi pendapatan bersama mitra kerja, serta pengembangan Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) dan pengelolaan investasi yang aman menjadi faktor utama peningkatan pendapatan tersebut.

Rivan berharap transformasi digital bersama mitra kerja melalui pengembangan Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) akan menjadi Bank Data ke depannya. Sementara digitalisasi Road Tax dapat menjadi salah satu alat Electronic Vehicle Identification yang dapat menjadi Modern Road Payment System pada seluruh transaksi di jalan.

Selain itu, ia mengatakan transformasi digital melalui pengembangan aplikasi JRKu dan Sistem Verifikasi Rawatan (Sivera) juga akan menjadi faktor utama meningkatnya kinerja positif Jasa Raharja. Apalagi ditambah dengan integrasi sistem pelayanan santunan dengan sejumlah pihak. Mulai dari Korlantas Polri, Sistem Kependudukan dan catatan sipil, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit, dan Perbankan.

"Jasa Raharja akan terus melakukan upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan dengan memanfaatkan rekonsiliasi data ranmor di Kantor Bersama Samsat, sehingga akan diperoleh single data untuk kemudahan pembayaran pajak dan juga perluasan payment point," jelas Rivan.

"Serta pengembangan aplikasi JRKu untuk bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor maupun sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara," tambahnya.

Sementara itu, tata kelola Jasa Raharja juga menerapkan proses secara digital melalui penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE e-Business Suite untuk transaksi pendapatan, investasi, klaim, dan lain-lain. Ada juga sistem pelaporan manajemen risiko digital berupa Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMMR), tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS, tata persuratan digital SIAP-JR, dan PKBL Online.

Peningkatan Pelayanan Terhadap Masyarakat

Sebagai perusahaan plat merah dengan misi sosial, sekaligus BUMN penyelenggara misi sosial perlindungan dasar kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan, Jasa Raharja terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Rivan mengatakan di tahun 2021 pihaknya menyerahkan santunan total sebesar Rp2,41 triliun. Jumlah ini naik sebesar 3,2% dibandingkan tahun 2020.

Adapun kenaikan penyerahan dana santunan ini menurutnya diikuti juga dengan peningkatan kualitas layanan. Sebab, santunan korban meninggal dunia rata-rata diselesaikan dalam waktu 1 hari 10 jam, lebih cepat 4 jam dari tahun 2020. Waktu proses untuk penyelesaian pengajuan santunan rata-rata 14 menit.

Menurutnya, kinerja positif dari Jasa Raharja menjadi angin segar bagi masyarakat. Pasalnya, hal ini memperlihatkan jaminan kemampuan Negara dalam memberikan perlindungan kepada warganya, khususnya dalam beraktivitas di jalan raya maupun sektor transportasi.

Rivan juga mengungkap pihaknya mewujudkan tata kelola yang baik. Hal ini terlihat dari pertumbuhan total aset sebesar Rp15 triliun atau naik 0,42% dari posisi periode tahun 2020. Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 669,80%, meningkat 9,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Angka RBC ini jauh di atas angka RBC yang ditetapkan regulator yakni sebesar 120%.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER