Tandon air proyek LRT Jabodebek yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan jebol pada Selasa (28/6) sore. Sebanyak lima orang mengalami luka-luka.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan sekuriti di area JPO 2 LRT Setiabudi, terdengar bunyi suara keras saat tandon air itu jebol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi lantas mengecek asal suara tersebut ke lokasi. Di sana, saksi melihat seorang pengendara sepeda motor terbawa arus air yang berasal dari tandon tersebut.
"Melihat seorang perempuan menggunakan sepeda motor terbawa arus air bah yang berasal dari penampungan air (GWT) proyek stasiun LRT Setiabudi yang jebol," kata Camat Setiabudi, Iswahyudin dalam keterangannya.
Iswahyudin menyebut saksi lainnya yang sedang bertugas di gedung dekat lokasi kejadian juga mengaku mendengar bunyi suara yang cukup keras. Saksi menyebut bunyi suara itu diikuti dengan keluarnya air dari proyek LRT tersebut.
"Dan limpahan air langsung mengenai pengendara sepeda motor yang sedang lewat di depan dan tersapu tumpahan air bah yang mengalir dan mengenai pekerja proyek LRT yang sedang membuat JPO stasiun LRT," ujarnya.
Kemudian, lanjut Iswahyudin, saksi lain yang kebetulan melintas di lokasi saat peristiwa terjadi menyatakan dirinya mendengar suara keras dan melihat tumpahan air mengalir dari dalam tandon.
"Langsung menerjangnya beserta sepeda motornya dan mengetahui hal tersebut langsung meninggalkan sepeda motor untuk menyelamatkan diri," ujarnya.
Disampaikan Iswahyudin, peristiwa jebolnya tandon air di proyek LRT Jabodetabek itu menyebabkan lima orang menjadi korban. Peristiwa ini juga menyebakan kerugian material berupa kerusakan satu unit kendaraan roda empat dan tiga unit sepeda motor.
Kapolsek Kapolsek Metro Setibudi Kompol Agung Permana menyebut total ada lima orang yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
"Korban di RS lima orang, tiga laki-laki dan dua wanita," kata Agung.
(dis/fra)