Fenomena Embun Upas Muncul di Dataran Tinggi Dieng

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 17:56 WIB
Embun beku atau embun upas mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, seiring dengan penurunan suhu udara di wilayah itu.
Ilustrasi embun upas di Dieng, Jawa Tengah. Foto: CNN Indonesia/Huyogo Simbolon
Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena embun beku atau yang dikenal dengan sebutan embun upas mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, seiring dengan penurunan suhu udara di wilayah itu.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Alif Faozi, mengatakan fenomena embun upas itu mulai terlihat pada Kamis (30/6) dini hari di sekitar kompleks Candi Arjuna.

"Awalnya saya kira kemunculan embun upas akan mundur karena beberapa hari kemarin masih sering turun hujan, tapi ternyata dini hari tadi embun upasnya mulai muncul meskipun masih tipis," ujar Alif di Banjarnegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, kemunculan embun upas biasanya akan sering terjadi dan makin tebal saat puncak musim kemarau, terutama ketika suhu udara terasa sangat dingin.

Namun, Alif mengaku tak sempat mengukur suhu udara di Dieng saat embun upas itu muncul pada dini hari tadi.

"Namun sepertinya belum sampai minus 1,5 derajat celcius hingga minus dua derajat Celcius seperti yang muncul dalam pemberitaan. Mungkin iya kalau mengukurnya berdekatan dengan embun upas, tapi kalau agak tinggi mungkin hasilnya akan berbeda," ucapnya.

Dia mencontohkan ketika termometer diletakkan di depan pintu lemari es yang terbuka, hasil pengukuran suhunya akan berbeda dengan saat termometer dimasukkan ke lemari es.

Alif mengatakan suhu udara di Dieng pernah terasa sangat dingin dan saat itu dikabarkan mencapai minus 12 derajat celcius berdasarkan pengukuran di bawah atau dekat dengan embun yang membeku.

"Kalau enggak salah tahun 2019," katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan tanaman kentang di Dieng banyak yang mati setelah terkena embun upas yang cukup tebal.

"Kenapa disebut embun upas? Itu sebetulnya karena tumbuhannya mati setelah udara begitu dingin dan embunnya membeku, sehingga ketika terkena Matahari tanaman tersebut jadi menghitam seperti terkena racun," katanya.

Padahal, kata dia, embun tersebut tidak mengandung upas atau racun. Namun, karena masyarakat melihat tanaman menghitam seperti terkena racun, sehingga fenomena itu disebut dengan embun upas.

Alif menuturkan fenomena embun upas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng seolah berselimutkan salju.

Sementara itu, salah seorang pramuwisata, Untung, mengakui fenomena embun upas biasa muncul saat musim kemarau di Dieng.

"Ini yang pertama muncul di awal musim kemarau. Kemarin sempat terasa dingin, tapi tidak sampai muncul embun upas," kata Untung.

Ia berusaha mengabadikan fenomena embun upas tersebut dalam sejumlah foto. Namun, dia juga mengatakan tidak sempat mengukur suhu udara di Dieng saat embun upas itu muncul.

"Namun, dalam aplikasi disebutkan bahwa suhu udara mencapai minus satu derajat celcius," ucapnya.

(antara/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER