Satgas: 99 Persen Kasus Covid RI Varian Omicron Termasuk BA.4 dan BA.5

CNN Indonesia
Jumat, 01 Jul 2022 20:14 WIB
Jubir Satgas Wiku Adisasmito menegaskan subvarian Omicron ini tidak menimbulkan angka kematian yang tinggi di berbagai negara.
Ilustrasi pandemi covid-19. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan lebih dari 99 persen hasil pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) di Indonesia dalam sebulan terakhir menunjukkan bahwa kasus virus corona yang dilaporkan merupakan varian Omicron yang didominasi subvarian BA.4 dan BA.5.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, seluruh hasil pemeriksaan WGS itu telah dilaporkan ke Lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan data dari GISAID bahwa dalam sebulan terakhir sebanyak lebih 99 persen varian yang dilaporkan dari Indonesia adalah varian Omicron termasuk kedua subvarian tersebut [BA.4 dan BA.5]," kata Wiku dalam konferensi pers, Jumat (1/7).

Wiku melanjutkan secara geografis, persebaran kedua subvarian itu cukup merata, baik di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Ia juga mengakui, dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan keterisian pasien di RSD Wisma Atlet Kemayoran lantaran kasus harian didominasi oleh DKI Jakarta.

Namun Wiku menyatakan bahwa kasus akibat subvarian Omicron ini tidak menimbulkan angka kematian yang tinggi di berbagai negara.

"Ilmuwan berpendapat bahwa ini karena adanya hybrid immunity, yang ditimbulkan baik karena vaksinasi maupun infeksi Covid-19 yang dialami sebelumnya," jelasnya.

Untuk itu, Wiku mewanti-wanti warga untuk terus disiplin dalam dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19, terutama patuh dan bertanggung jawab memakai masker saat di dalam ruangan tertutup.

Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan. Ia juga mendorong agar masyarakat segera mengakses vaksinasi dosis lanjutan atau booster untuk mendapatkan imunitas tambahan.

"Ingat protokol kesehatan adalah kunci keberhasilan penurunan kasus dan pemulihan aktivitas masyarakat saat ini," pungkas Wiku.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER