Cerita Warga Pasar Gembrong Menunggu 'Rumah Gembira' dari Anies
Beberapa pria paruh baya mengerumuni sebuah televisi tabung di sebuah gang sempit di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu (3/7) sore. Dari layar cembung itu laga PSIS Semarang melawan Bhayangkara FC belum selesai separuh babak.
Kerumunan kecil itu tak terganggu aktivitas warga lain yang lalu lalang. Mata mereka menyimak pertandingan sambil sesekali melepas analisis amatiran yang lebih pantas disebut celetukan.
Tak jauh dari kerumunan bola ini ada bangunan rumah setengah hancur dan gosong akibat kebakaran yang terjadi 24 April 2022 lalu.
Saat itu sebagian kawasan permukiman di Kampung Gembrong memang terbakar cukup parah. Total luas wilayah yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi.
Dalam peristiwa tersebut, 450 kepala keluarga atau 1.000 jiwa di lima RT Kelurahan Cipinang Besar Utara terdampak.
"Ya, begini mas sore-sore sekalian nyantai," kata salah seorang warga sambil menatap tabung televisi.
Mereka yang menonton bola ini rata-rata merupakan warga sekitar kawasan Pasar Gembrong. Sebagiannya adalah korban kebakaran April.
Eda Subaeda berkata rata-rata warga adalah pekerja serabutan di daerah Pasar Gembrong. Karena pekerjaannya warga tak bisa meninggalkan Pasar Gembrong meski sudah disediakan di Rumah Susun di bilangan Cipinang.
"Jadi ya biar udah dipindahin sementara, masih ke sini. Kan, banyak yang serabutan kerjanya dari sini. Rata-rata mereka juga suka enggak betah karena di sana rusun ya," kata Eda.
"Tapi untuk yang punya kios,enggak tau sekarang bagaimana. Sepertinya belum mulai jualan," sambung dia.
Pemprov DKI memang telah menyediakan hunian sementara bagi warga yang rumahnya ludes dilalap api. Mereka dipindah ke rumah susun kawasan Cipinang.
Warga korban kebakaran akan menempati tempat tersebut tanpa dikenakan biaya sampai proyek revitalisasi Kampung Gembrong dari oleh Gubernur DKI Anies Baswedan rampung.
"Warga sih sekarang ya nunggu saja sampai selesai, namanya juga musibah," kata Eda yang merupakan penjaga musola Al Hikmah di dekat kawasan tersebut.
Revitalisasi Dimulai
Revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong telah dimulai sejak pekan lalu. Menurut rencana, kawasan yang dibangun ulang itu akan diberi nama 'Kampung Gembira Gembrong'.
Proyek revitalisasi ini telah diresmikan sejak 1 Juli.Anies mengatakan nantinya akan ada 136 unit rumah baru yang akan dibangun. Pembangunan ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp7,8 miliar.
Anies memperkirakan pembangunan akan rampung pada September mendatang.
Revitalisasi ini sempat menjadi bahan perbincangan karena disebut dibiayai menggunakan dana infak dan sedekah jemaah Salat Idulfitri 1443 H di Jakarta International Stadium (JIS).
Tapi belakangan kabar itu dibantah Baznas DKI. Pihak BaznasDKI menyebut dana sedekah akan digunakan khusus dalam membangun musola serta masjid.
Pantauan CNNIndonesia.com, kawasan permukiman warga yang terbakar tersebut kini sebagian telah diratakan untuk dibangun ulang.
Para pekerja juga terlihat mulai sibuk menata bahan bangunan di kawasan itu.
Eda bilang warga sangat menyambut baik langkah Pemprov yang memberi bantuan kepada warga sehingga kawasan itu dibangun kembali.
"Sangat senang warga di sini, ya tepat sasaran bantuannya," kata dia.
Eda berharap revitalisasi yang kini masih dalam tahap awal pembangunan segera rampung sehingga warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
(ryh/wis)