Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi mengaku menawarkan opsi jadwal ulang (reschedule) berangkat haji pada 2023 bagi calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat ke Tanah Suci Mekkah tahun ini.
Haji furoda atau mujamalah merupakan sebutan untuk program haji legal di luar kuota haji Pemerintah Indonesia.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah jika jemaah menghendaki [untuk reschedule]," kata Syam kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/7).
Syam merinci terdapat 127 calon jemaah haji dari konsorsium Sapuhi yang gagal mendapatkan visa mujamalah atau visa yang biasa digunakan untuk jemaah Haji Furoda tahun ini.
Merespons itu, Sapuhi telah mengeluarkan surat tentang pembatalan pemberangkatan terhadap 127 calon haji furoda bernomor 341.ADM/DPP/SAPUHI/VI/2022 tertanggal 2 Juli 2022.
Surat itu menjelaskan bahwa pemberangkatan haji furoda dari Konsorsium SAPUHI dijadwal ulang menjadi keberangkatan Tahun 2023. Jemaah juga wajib melakukan konfirmasi penjadwalan ulang kepada sekretariat SAPUHI.
Lihat Juga : |
"Bagi Jemaah yang sudah melunasi dan tidak membatalkan serta tetap melanjutkan di Tahun 2023, akan diberikan kompensasi hadiah umrah gratis pada Periode November 2022, Januari-Maret 2023 di Konsorsium Umrah SAPUHI," bunyi dokumen surat tersebut.
Tak hanya itu, Sapuhi juga menawarkan opsi lain yakni pengembalian dana bagi jemaah yang hendak membatalkan pemberangkatan haji furoda tersebut.
Nantinya, pengurus Sapuhi akan memvalidasi dan melakukan transfer dana pengembalian setoran kepada jemaah atau melalui agen travel.
Sapuhi juga tidak akan mengenakan biaya denda atau pemotongan dana terhadap biaya hotel, manasik dan batik yang timbul atas kebijakan tersebut.
"Jika tidak, tidak apa-apa juga ditarik. Dan tidak kami kenakan potongan apapun," kata Syam.
Sebelumnya, Syam membeberkan terdapat 4.000 calon jemaah haji furoda atau mujamalah asal Indonesia batal berangkat ke tanah suci imbas belum mendapatkan visa dari Saudi.
"Ya masih tersisa 4.000-an calon jemaah haji furoda/mujamalah yang belum dapat visa karena keterbatasan datangnya visa dari KSA (Kerajaan Arab Saudi)," kata Syam.
(rzr/wis)