Ustaz Yusuf Mansur buka suara terkait videonya yang viral di media sosial ingin membeli klub kenamaan liga Eropa, Real Madrid.
Yusuf membenarkan kala itu dirinya memang mengatakan ingin membeli klub tersebut bahkan mengubah namanya menjadi Real Masjid. Hanya saja, kata dia, hal itu sebagai bentuk agar para jemaahnya dapat lebih berani untuk bermimpi.
"Saya itu emang ngajarin tentang DPA, dream, pray, action. Apa-apa itu harus dibawa ke arah yang positif. Real madrid ini kan ceramah yang kapan tau, sudah dari 2008, 2009, dst," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bicaranya begitu, ya ngapain kalau kita cuma nonton doang. Yuk ah kita beli Real Madrid jadi Real Masjid, tapi ini dalam kerangka ngajar," sambungnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengaku tidak ambil pusing dengan pelbagai ejekan yang dilayangkan netizen ketika potongan ceramahnya viral.
Yusuf bahkan merasa senang video lamanya kembali viral. Sebab menurutnya akan ada banyak masyarakat yang tergugah untuk mencari video utuh terkait ceramahnya itu.
"Bagus, enggak apa-apa, saya senang. Ceramah lama ditampilin, dijahit dengan kondisi sekarang. Jadi muncul lagi pelajaran ini, enggak ada yang jelek, cakep semua," tuturnya.
Sebelumnya, video Ustaz Yusuf Mansur yang bilang ingin membeli Real Madrid kembali menjadi perbincangan setelah Raffi Ahmad berhasil mendatangkan Ronaldinho ke Indonesia.
Selain membeli klub Real Madrid, Ustaz Yusuf Mansur memiliki ambisi untuk mengganti nama klub besar di Spanyol tersebut.
"Real Madrid aja bisa kita beli, kita ganti jadi Real Masjid," ujarnya dalam video singkat tersebut.
Menurutnya, klub Real Madrid tersebut bisa dibeli dengan keuntungan dari Paytren. Hal itu, kata dia, sangat memungkinkan apabila pengguna Paytren terus meningkat kedepannya.
"Kalau pengguna Paytren sudah 10 juta orang, maka kita bisa punya bank yang bersangkutan. Kita beli sahamnya, otomatis dari 10 juta pengguna atau nasabah itu," tuturnya.