Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan selama ini Pemprov Sumut sudah memiliki rencana terkait penataan kawasan Medan Utara, namun tidak berjalan lantaran ada berbagai kendala yang salah satunya lahan.
Belum lagi datangnya pandemi Covid-19 yang membuat berbagai rencana terganggu. Oleh karena itu, Edy berkolaborasi dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution akan melakukan penataan termasuk penanganan banjir rob di Belawan.
Edy juga berharap Presiden RI Jokowi dapat melihat langsung kondisi Belawan dan dapat memberikan bantuan untuk pembangunan pada kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menyelesaikan tanggul Rob, negara harus turun. Jadi tidak mampu provinsi (saja) apa lagi kota. Besok [Selasa] dilihat Presiden [Jokowi], diperintahkan PUPR," ujar Edy dalam rapat di Medan, Senin (4/7) petang.
Mengenai lahan yang membuat pembangunan infrastruktur terkendala di kawasan Belawan, Edy akan segera berkoordinasi kepada Pelindo sebagai pemegang hak pengelolaan lahan.
"Nanti akan saya komunikasikan, saya yakin Pelindo oke, optimis harus bisa. Saya harap masyarakat mendukung rencana pembangunan tanggul tersebut. Karena, tanpa dukungan itu, pembangunan tidak akan berjalan baik, " ujar Edy.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan tahun 2022, ada lima zona yang akan dibangun tanggul.
Pembangunan dimulai di dua zona, di mana yang pertama akan didanai Pemko Medan sepanjang kurang lebih 1 km. Zona kedua akan dibangun Kementerian PUPR sepanjang kurang lebih 1 km.
"Total tanggul ada lima zona, setiap zona panjangnya satu sampai dua kilometer, kalau dari Pemko Medan dianggarkan setiap tahun satu kilometer, karena kontur Belawan sangat lembek, satu kilometer kami anggarkan Rp25 miliar," kata Bobby.
Bobby mengharapkan masyarakat Belawan tidak lagi merasakan genangan yang bisa datang empat bulan sekali. Ia juga mengharapkan lahan Pelindo seluas 4,5 hektare dapat digunakan Pemko Medan untuk dibangun infrastruktur yang bisa dimanfaatkan masyarakat Belawan.