Polisi Datangi Rumah Ketua RT yang Murka Usai Penembakan Brigadir J
Aparat kepolisian dari Mabes Polri disebut mendatangi rumah Ketua RT di Kompleks Polri Duren Tiga, Irjen (purn) Seno Sukarto, yang murka setelah kasus polisi tembak polisi menewaskan Brigadir J mencuat ke publik tanpa sepengetahuannya.
Hal itu disampaikan istri Seno, Sri Suparti. Menurutnya, aparat mendatangi rumah pada Rabu (13/7) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kedatangan dua orang aparat ke rumah Seno untuk meminta izin terkait kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Rumah Sambo berada di bawah pengawasan lingkungan RT yang dipimpin Seno.
"Minta izin gimana, ya dari Mabes kan ke sini harus izin," kata dia saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/7).
Seno sempat murka soal insiden penembakan Brigadir J di rumah Sambo pada Jumat (7/7). Brigadir J tewas setelah menerima tujuh luka tembak.
Seno menjadi murka karena dirinya seperti tak dianggap sebagai kepala kompleks dalam insiden itu. Ia kecewa sebab tak pernah diberi tahu bahkan hingga olah TKP beberapa hari kemudian.
Ia juga baru mengetahui peristiwa penembakan itu dari siaran berita YouTube tiga hari setelah insiden pada Senin (11/7).
Sebagai ketua RT, Seno mengaku dirinya merupakan purnawirawan Polri bintang dua sebelum pensiun pada awal '90an.
"Terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT," kata dia kepada wartawan di kediamannya, Rabu (13/7).
Dikonfirmasi terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo belum bisa banyak berkomentar. "Belum dapat info," katanya.