Keberadaan kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar kediaman Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan sempat simpang siur.
Rekaman CCTV yang disebut bisa menggambarkan konstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J secara menyeluruh itu kini telah temukan oleh tim khusus bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Kami sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami oleh tim khusus," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers, Rabu (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi belakangan menyatakan bukti rekaman CCTV itu diambil penyidik dari sekitar rumah Irjen Ferdy Sambo yang terletak di Komplek Polri, Duren Tiga.
"(CCTV) di sepanjang jalan sekitar TKP," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (21/7).
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan CCTV di rumah Ferdy Sambo rusak sehingga tak merekam peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.
"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut CCTV-nya rusak kurang lebih dua minggu yang lalu, sejak dua minggu yang lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan (rekamannya)," kata Budhi di Mapolres Jaksel, Selasa (12/7).
Sementara itu, Ketua RT 5 RW 01 Kompleks Polri Duren Tiga, Irjen (Purn) Seno Sukarto menyebut polisi sempat mengambil decoder CCTV dari pusat pemantauan di pos satpam Kompleks sehari usai insiden, Sabtu (9/7).
Polisi tak membantah telah mengambil decoder CCTV di lingkungan Kompleks Polri Duren Tiga yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi berujar decoder CCTV tersebut diganti agar CCTV di lingkungan tersebut dapat tetap beroperasi. Sementara CCTV sebelumnya disita polisi.
"Karena yang lama disita penyidik dan agar CCTV di lingkungan komplek aspol (asrama polisi) Duren Tiga tersebut tetap beroperasi maka diganti yang baru," kata Budhi, Rabu (13/7).
Budhi juga mengatakan Bharada E maupun istri Ferdy Sambo saat itu ada di rumah untuk karantina. Sementara Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ia keluar dari rumah untuk tes Covid-19.
Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut lebih lanjut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).
Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Dalam pengembangan kasus ini, Kapolri juga telah menonaktifkan Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri demi penyidikan terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.
Mabes Polri pada Rabu (20/7) juga menonaktifkan Kepala Biro Paminal Divisi Propam, Brigjen Hendra Kurniawan serta Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi.
(lna/isn)