Julukan ini diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Jokowi menyandang gelar 'King of Lip Service' karena ia dinilai sering mengobral janji manis tanpa realisasi.
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis BEM UI melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official, dikutip Minggu (27/6).
Salah satu yang jadi sorotan BEM UI tahun lalu ialah soal revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pada Februari 2021, mereka menyebut Jokowi sempat mendorong revisi UU ITE jika memang tidak dirasa memberi keadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, BEM UI menilai rencana revisi malah semakin menekan kebebasan berekspresi akibat tambahan pasal karet.
Sepertinya suara kalangan mahasiswa cukup santer tahun lalu. Selain BEM UI, BEM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjuluki Jokowi sebagai King of Pura-pura. Mereka menilai ada begitu banyak kritik dari BEM UI, tetapi Jokowi malah lebih fokus pada julukannya.
Dalam unggahan Instagram, BEM UMY kembali menyuarakan hal-hal yang perlu direspons seperti, tindakan represif aparat kepolisian, revisi UU ITE dan penguatan KPK tetapi yang terjadi sebaliknya.
"Selain The King of Lip Service, jangan-jangan bapak juga The King of Pura-pura Tidak Paham?" kata BEM UMY dalam unggahannya pada Kamis (1/7).
Saat Chris Pratt dan tim dijuluki Guardians of The Galaxy dalam komik dan film Marvel, Jokowi disebut The Guardian of Oligarch alias si penjaga oligarki. Julukan sekaligus sindiran ini dilontarkan BEM Universitas Udayana.
Jelang ulang tahun Indonesia ke-76 tahun lalu, BEM Udayana mengunggah kritik sekaligus poster Jokowi memegang pistol.
"[The Guardian of Oligarch] Hidup Rakyat Indonesia! Salam Perjuangan!," cuit BEM Udayana lewat akun Twitter resmi mereka.
"Dalam umurnya sebentar lagi menginjak angka 76, kehadiran keadilan di muka bumi pertiwi ini semakin luntur. Ketika kebijakan yang dibuat pemerintah malah tidak menghiraukan kesejahteraan dari rakyatnya."
(els/rds)