Kasus Penembakan Istri TNI, Suami Sempat Minta Diracun Pakai Kecubung

CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2022 15:46 WIB
Kepolisian mengungkap Kopral Dua Muslimin anggota Arhanud Semarang sempat meminta eksekutor untuk menewaskan istrinya menggunakan racun air kecubung.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi (kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) memberikan keterangan pers kepada awak media dalam konferensi pers kasus percobaan pembunuhan berencana istri anggota TNI AD, di Mapolda Jawa Tengah, Se (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian mengungkap Kopral Dua Muslimin yang merupakan anggota Arhanud Semarang, Jawa Tengah, sempat meminta eksekutor untuk menewaskan istrinya menggunakan racun air kecubung.

Belakangan Istri Muslimin, Rina, ditembak di depan rumahnya di Semarang usai menjemput anak pulang sekolah pada Jumat (18/7) lalu.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan berdasarkan keterangan saksi, Muslimin merencanakan pembunuhan itu sekitar satu bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, kata Luthfi, Muslimin memerintahkan Babi alias Sugiono untuk menghabisi nyawa istrinya dengan berbagai cara, salah satunya meracuni R dengan kecubung.

"Satu bulan sebelum kejadian bahwa si Babi ini disuruh untuk satu menghabisi istrinya dengan cara satu diracun, yang kedua pura-pura dimaling rumahnya dengan cara rumahnya digembok dan sebagainya, tapi saat itu enggak jadi karena si ibu ini lagi bawa anaknya yang masih kecil, enggak jadi. Kemudian yang ketiga dia diracun dengan kecubung, dan yang terakhir dilakukanlah eksekusi penembakan," kata Luthfi kepada CNN Indonesia TV, Senin (25/7).

Luthfi mengatakan tim penyidik menduga motif Muslimin mencoba melakukan pembunuhan berencana tersebut lantaran ia memiliki kekasih baru. Hal itu berdasarkan pemeriksaan terhadap sang kekasih yakni W yang kini telah diamankan tim gabungan TNI-Polri.

Luthfi juga menyebut W sempat diminta Muslimin ikut melarikan diri usai melakukan penembakan terhadap R. Akan tetapi, W menolak.

"Bahwa suami pada saat selesai melakukan eksekusi oleh tim eksekutor itu suaminya itu menemui pacarnya atau namanya W itu tadi, untuk kabur bersama-sama. Tapi WIL (Wanita Idaman Lain)nya tidak mau. Kemudian kita amankan dari hasil keterangan yang telah dilakukan," ucapnya.

Luthfi lalu meminta agar Muslimin segera menyerahkan diri. Ia menyebut pihaknya akan terus menunggu yang bersangkutan hingga perkara ini tuntas.

"Saya mengimbau untuk segera menyerahkan diri karena kita akan tunggu sampai kasus ini tuntas," pungkasnya.

Sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, dengan korban yaitu RW, istri anggota TNI Kopda Muslimin. Ia ditembak dua orang tak dikenal yang berboncengan sepeda motor.

Saat kejadian, korban ada di depan rumahnya. Tiba-tiba dua orang itu menghampiri korban yang baru saja menjemput anaknya sekolah.

Kedua orang itu melepaskan dua tembakan yang mengenai perut korban. RW mengalami luka di bagian perut dan kini dalam penanganan medis di rumah sakit.

Atas kasus ini, polisi menangkap lima orang tersangka. Masing-masing berperan sebagai tim eksekutor, tim pengawas, dan penyedia senjata api. Sementara untuk Kopda Muslimin hingga kini masih buron. Ia diduga menjadi aktor intelektual atas penembakan istrinya sendiri.

Diduga salah satu eksekutor adalah kenalan Kopda Muslimin, siapa dia? Ada di halaman selanjutnya.

Satu Tersangka adalah Kenalan Kopda Muslimin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER