Odong-odong yang tertabrak kereta api di Serang membawa 20 penumpang yang mayoritas merupakan warga Kampung Cibetik.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan kereta api di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7).
"Mayoritas penumpang odong-odong warga kampung Cibetik Desa Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang," demikian keterangan dari otoritas Banten yang diperoleh CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan maut itu menyebabkan sembilan orang yang merupakan penumpang odong-odong meninggal dunia. Sementara 10 penumpang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Kereta api tersebut dilaporkan sempat membunyikan klakson saat berada kurang lebih 150 meter dari lokasi kejadian.
Namun, di saat yang sama, odong-odong itu sedang memutar musik dengan suara kencang. Diduga hal ini yang menyebabkan sopir odong-odong tak mendengar suara klakson kereta.
"Saat bersamaan menyeberang odong-odong dengan suara musik yang keras sehingga tidak mendengar klakson kereta api menyeberang rel kereta api," demikian keterangan tersebut.
Akibat tabrakan itu, odong-odong terpental dan menubruk mobil carry yang kala itu sedang terparkir di dekat lokasi kejadian.
(dis/gil)