Orang tua mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang meninggal saat mengikuti pengkaderan di Malino, Kabupaten Gowa, mengungkapkan jasad Zhafira Azis (20) dalam kondisi basah dan penuh lumpur.
Ayah korban, Abdul Azis, mengaku sempat memegang jenazah.
"Bisa dipastikan basah, karena saya pegang itu (jenazah). Dari informasi petugas medis juga jenazah masuk ke puskesmas sekitar 04.30 subuh. Masuk dalam keadaan basah. Bahkan, saya sempat memeluk dalam keadaan basah," kata Azis, Selasa (26/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azis juga mengatakan jasad anaknya penuh lumpur dari ujung kepala sampai kaki. Karena itu, dia memastikan Zhafira berada di area yang penuh air saat mengikuti pengkaderan di Malino.
"Terdapat sejumlah kotoran dalam bentuk lumpur, mulai dari jilbab sampai kakinya. Faktanya banyak sekali lumpur di situ, seperti sisa rumput," ucapnya.
Namun, dia mengatakan masih menunggu hasil visum dari Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel untuk mengetahui penyebab pasti kematian anak satu-satunya itu.
"Nanti yang haknya kepolisian untuk menjawab. Apakah ada luka lebam atau tidak itu hasil analisis pemeriksaan dokter forensik," ujar dia.
Zhafira Azis merupakan mahasiswi angkatan tahun 2020 jurusan Ilmu Keperawatan FKM UMI. Ia diduga tewas saat mengikuti pengaderan Senat FKM UMI di Malino, Kabupaten Gowa.
Zhafira sempat dilarikan ke Puskesmas Tinggimoncong saat tidak sadarkan diri, tetapi tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada 24 Juli 2022.
(mir/tsa)